Alumni Pesantren Denanyar Jombang itu menyebut, kebutuhan infrastruktur pesantren yang berbasis boarding school mencakup asrama, tempat ibadah, ruang belajar, hingga fasilitas interaksi santri.
“Dengan minat masyarakat tinggi, kebutuhan ini kerap jadi dilema bagi pengasuh pesantren,”tambahnya.
Ia mendesak Kementerian PUPR segera melakukan survei kelayakan infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia.
“Duka Al-Khoziny harus jadi titik tolak. Negara jangan hanya muncul saat ada insiden lalu menyalahkan pengelola pesantren. Pemerintah wajib hadir memastikan kelayakan sarana prasarana pesantren,”tegas Huda. (ivan)