Selain memastikan keandalan bangunan, tim juga memeriksa aspek penambahan fasilitas di lingkungan pesantren. Di Ponpes Mamba’ul Ma’arif yang berdiri sejak 1917 dengan 4.500 santri, tengah dibangun fasilitas sanitasi lengkap senilai Rp250 juta dengan metode swakelola tipe IV.
Sementara di Ponpes Lirboyo yang menampung sekitar 52.000 santri, tim menilai perencanaan bangunannya sudah baik, namun masih perlu perkuatan pada beberapa bagian dinding.
“Kami sudah memberikan rekomendasi agar kualitas pekerjaan ditingkatkan,” ujar Dewi.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian PU juga akan melatih para santri yang tertarik di bidang konstruksi agar memiliki sertifikat kompetensi resmi, sehingga bisa terlibat secara legal dalam pekerjaan pembangunan. (ivan)