Digitalisasi Usaha Pesantren, Kemenag Gelar Pelatihan Pemasaran Online

bumi pesantren | 16 November 2025 20:03

Digitalisasi Usaha Pesantren, Kemenag Gelar Pelatihan Pemasaran Online
peserta workshop. (dok bhirawa)

RIAU, PustakaJC.co — Kementerian Agama terus memperkuat kemandirian ekonomi pesantren dengan membekali pengelola unit usaha pesantren keterampilan digital marketing. Langkah ini diwujudkan melalui Workshop Digital Marketing yang diikuti pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis.

 

 

Pelatihan berlangsung selama tiga hari, 14–16 November 2025 di Pekanbaru, diikuti 50 peserta dari berbagai pesantren. Hadir pula unsur Direktorat Pesantren serta narasumber dari Komdigi, Tim Ahli Kampung Kemandirian Pesantren, dan Businessfirst Consulting Jakarta. Dilansir dari kemenag.go.id, Minggu, (16/11/2025).

 

Kasubdit Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pesantren, Suwardi, mengatakan digital marketing menjadi kunci peningkatan daya saing ekonomi pesantren.

 

“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas digital pengelola usaha pesantren agar mampu mengembangkan bisnis secara profesional dan memberi manfaat ekonomi bagi pesantren dan masyarakat sekitar,” ujarnya, Sabtu, (15/11/2025).

 

 

Kasubtim Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat, Yuliani Marsum, menegaskan workshop ini merupakan bagian dari percepatan transformasi digital pesantren.

 

“Materinya mencakup bisnis digital, branding, hingga penguatan IT. Harapannya, seluruh peserta langsung menerapkan hasil pelatihan di unit usahanya masing-masing,” jelasnya.

 

Selama workshop, peserta belajar strategi digital marketing, branding berbasis nilai spiritual, penyusunan konten kreatif, serta pemanfaatan teknologi untuk memperluas pasar online. FGD juga digelar untuk membantu peserta merumuskan strategi pemasaran yang relevan dengan kondisi masing-masing pesantren.

 

 

 

Peserta dari Ponpes Al Amin Dumai, K.H. Zainal Abidin, menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat.

 

“Kami bukan hanya mendapat teori, tapi juga koneksi antarpesantren. Ini memperkuat ekosistem pemasaran digital. Kami berharap rencana Presiden Prabowo membentuk Dirjen Pesantren dapat memperkuat pemberdayaan ekonomi pesantren,” ungkapnya.

 

Workshop ditutup oleh Suwardi yang menekankan pentingnya konsistensi, kolaborasi, dan implementasi nyata.

 

“Saya bangga melihat semangat peserta dari Riau. Semoga materi ini bisa segera diterapkan dan mendorong berkembangnya unit usaha pesantren secara berkelanjutan,” pungkasnya. (ivan)