Strategi dan Perencanaan Matang: Hijrah bukanlah pelarian tanpa rencana. Nabi Muhammad SAW merencanakan perjalanan ini dengan sangat cermat, mulai dari pemilihan jalur, penunjukan pemandu, hingga persiapan bekal. Ini menunjukkan pentingnya strategi, perencanaan, dan tawakal setelah berusaha maksimal.
Persaudaraan dan Solidaritas (Ukhuwah): Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin (pendatang dari Mekah) dengan kaum Ansar (penduduk asli Madinah). Ini menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat, saling tolong-menolong, dan menghilangkan sekat-sekat kesukuan.
Pembaruan dan Pembangunan Masyarakat: Madinah menjadi laboratorium peradaban baru. Di sana, Nabi Muhammad SAW membangun masjid sebagai pusat ibadah dan komunitas, meletakkan dasar hukum yang adil (Piagam Madinah), serta mengembangkan ekonomi dan pendidikan. Hijrah adalah simbol pembentukan fondasi masyarakat yang baru dan lebih baik.