Hijrah dalam Hubungan Sosial:
Introspeksi: Apakah kita sudah menjaga silaturahmi dengan baik? Apakah ada konflik yang belum terselesaikan?
Aksi Nyata: Berinisiatif untuk memperbaiki hubungan yang renggang, memperbanyak silaturahmi, dan memperkuat ukhuwah dengan sesama.
Hijrah Menuju Ilmu dan Kemajuan:
Introspeksi: Apakah kita sudah berhenti belajar? Apakah kita sudah nyaman di zona aman tanpa mengembangkan diri?
Aksi Nyata: Menetapkan tujuan baru untuk belajar keterampilan baru, membaca buku-buku yang menginspirasi, atau mengikuti pelatihan yang relevan.
Hijrah dalam Niat dan Tujuan Hidup:
Introspeksi: Apakah tujuan hidup kita sudah selaras dengan nilai-nilai Islam? Apakah setiap langkah kita didasari niat untuk mencari ridha Allah?
Aksi Nyata: Mengarahkan setiap aktivitas dan pencapaian kita untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat, dan sebagai bentuk ibadah.
Satu Muharram adalah lebih dari sekadar perayaan. Ia adalah panggilan untuk "berhijrah" dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dengan memahami dan meresapi hikmah peristiwa Hijrah yang agung, kita bisa menjadikan awal tahun Hijriah ini sebagai titik tolak untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih produktif, lebih bermanfaat, dan senantiasa berada dalam lindungan dan berkah Allah SWT. Semoga perjalanan "hijrah" kita di tahun yang baru ini membawa kebaikan yang berlimpah.(int)