Perkuat Peran GenRe, Menteri Wihaji Tinjau Operasional BKKBN Jawa Timur

komunitas | 07 Mei 2025 20:23

Perkuat Peran GenRe, Menteri Wihaji Tinjau Operasional BKKBN Jawa Timur
Perkuat Peran GenRe, Menteri Wihaji Tinjau Operasional BKKBN Jawa Timur (dok

SURABAYA, PustakaJC.co — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., melakukan kunjungan kerja ke Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada Selasa, 6 Mei 2025. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji menjalani serangkaian kegiatan mulai dari aksi penghijauan hingga berdialog dengan generasi muda melalui Forum GenRe Jawa Timur.

 

Agenda diawali dengan penanaman pohon beringin di ruang terbuka hijau kantor sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Seluruh pegawai turut mengikuti apel pagi di lapangan kantor, membentuk barisan yang tertib dan penuh semangat.

 

Setelah apel, Menteri Wihaji meninjau langsung beberapa ruangan di kantor Perwakilan BKKBN Jatim untuk melihat kinerja dan sarana yang tersedia. Peninjauan ini menjadi bagian dari upaya memastikan pelayanan publik berjalan optimal dan profesional.

 

Kegiatan dilanjutkan di Ruang Lestari, tempat berlangsungnya dialog interaktif bersama 14 perwakilan Forum GenRe dari kabupaten/kota se-Jawa Timur. Acara tersebut juga diikuti oleh 60 Duta GenRe dari enam daerah, yakni Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Bangkalan, Gresik, dan Lamongan, dengan total 74 peserta.

 

Dalam sesi dialog, Menteri Wihaji menyampaikan pentingnya peran GenRe dalam menyebarkan edukasi terkait Triad Kesehatan Reproduksi Remaja, yaitu menunda pernikahan dini, menghindari seks bebas, dan menjauhi narkoba. Ia mendorong para Duta GenRe untuk tampil sebagai agen perubahan di sekolah dan komunitas.

 

"Saya ingin setiap kunjungan bertemu dengan GenRe, karena mereka adalah generasi penerus masa depan Indonesia. Mereka harus menjadi contoh bagi teman-temannya untuk menjauhi pernikahan dini, seks bebas, dan narkoba," ujar Menteri Wihaji.

 

Dalam kunjungan tersebut, Menteri juga mengumumkan pelaksanaan pelayanan KB serentak di 481 pabrik di seluruh Indonesia, dimulai Rabu, 7 Mei 2025. Fokus pelayanan adalah pemasangan implan dan IUD secara gratis bagi pekerja perempuan, dengan target antara 40.000 hingga 50.000 akseptor. Peluncuran program ini dijadwalkan berlangsung di PT Rhaindo Putra Lestari, Pasuruan.

 

 "Kenapa perempuan-perempuan? Karena memang itu bagian dari kewajiban kita, negara hadir untuk melayani mereka dalam pemasangan kontrasepsi gratis, agar mereka tetap produktif dan angka kelahiran dapat diatur," jelas Menteri Wihaji.

 

 

Sebagai bagian dari upaya menurunkan prevalensi stunting, BKKBN menggagas program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Program ini mengajak masyarakat umum, dunia usaha, lembaga, dan perguruan tinggi untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga berisiko stunting. Saat ini, GENTING telah menjangkau 141.000 anak di seluruh Indonesia, dengan sekitar 20.000 orang tua asuh, termasuk para penyuluh di Jawa Timur.

 

"GENTING adalah gerakan orang tua asuh cegah stunting. Kita kumpulkan orang-orang, korporasi, YSN, lembaga, media, dan perguruan tinggi untuk menyiapkan diri sebagai orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga risiko stunting," terang Menteri Wihaji.

 

Menteri juga memperkenalkan inisiatif baru, yaitu GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), sebagai respon atas fenomena “fatherless” atau kurangnya keterlibatan ayah dalam keluarga. Program ini mendorong peran aktif para ayah dalam pengasuhan anak, melalui berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif. Di Jawa Timur, program ini telah menggelar pelayanan vasektomi serentak di 38 kabupaten/kota, dengan sasaran 262 pria sebagai akseptor.

 

Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen BKKBN dalam menangani dua aspek penting: pengendalian kependudukan dan pembangunan keluarga yang berkualitas.

 

"Kita mengurus dua urusan: kependudukan dan pembangunan keluarga. Selama ada dua urusan ini, Insya Allah kita hadir. Kependudukan salah satunya pelayanan KB untuk tumbuh seimbang, dan pembangunan keluarga untuk menciptakan keluarga yang mandiri, tentram, dan bahagia," pungkas Menteri Wihaji.

 

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., menjelaskan bahwa kunjungan Menteri bertujuan untuk memantau kesiapan pelaksanaan pelayanan KB di perusahaan, yang akan dilaunching keesokan harinya di Pasuruan. Program ini akan diluncurkan secara daring dan diikuti oleh 481 perusahaan di seluruh Indonesia. (nov)