Cerita Bisnis Shell dan Alasan Menjual Seluruh SPBU di Indonesia

komunitas | 25 Mei 2025 05:57

Cerita Bisnis Shell dan Alasan Menjual Seluruh SPBU di Indonesia
Dok pixabay

SURABAYA, PustakaJC.co - Perusahaan energi global Shell resmi mengumumkan penjualan seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) miliknya di Indonesia. Langkah ini menjadi penanda berakhirnya salah satu fase panjang kehadiran Shell di pasar ritel bahan bakar nasional, yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.

Shell, yang beroperasi di bawah bendera Royal Dutch Shell, merupakan raksasa energi dunia yang berdiri sejak 1907. Perusahaan ini lahir dari hasil penggabungan perusahaan minyak asal Belanda, Royal Dutch Petroleum, dengan perusahaan asal Inggris, Shell Transport and Trading Company. Namun, akar historis Shell bermula lebih awal, pada tahun 1833, ketika keluarga Samuel di London memulai bisnis cinderamata dan kerang laut dari Timur Jauh—yang kelak menginspirasi nama dan logo perusahaan ini.

Kehadiran Shell sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari sejarah penemuan minyak pada akhir abad ke-19 di Sumatera. Pada tahun 1884, seorang warga negara Belanda bernama Aeilko Jans Zijlker menemukan indikasi keberadaan minyak bumi di wilayah pantai timur pulau ini. Berbekal izin eksplorasi dari Sultan Langkat, Zijlker memulai pengeboran di sumur pertamanya dan hasilnya nihil.

Setahun kemudian, ia melakukan pengeboran di lokasi lain yang dikenal sebagai Telaga Tunggal 1, di kawasan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Hasilnya, sumur tersebut berhasil menghasilkan minyak dalam jumlah komersial dan membuka jalan bagi perkembangan industri perminyakan di wilayah tersebut.