Mukhibatul menambahkan, skrining TB dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, desa, dan kegiatan masyarakat seperti CFD. Pasien yang terdeteksi positif akan mendapat pendampingan tenaga kesehatan hingga sembuh.
Sementara itu, Ketua IIDI Gresik, dr. Titin Ekowati, menegaskan bahwa IDI dan IIDI aktif berpartisipasi dalam upaya eliminasi TB melalui edukasi hidup sehat.
“Keluarga memegang peran penting dalam pencegahan dan penyembuhan TB. Karena itu, kami terus mengajak masyarakat menjaga pola hidup dan makan yang sehat,” jelasnya.
Kolaborasi lintas lembaga ini diharapkan mampu menekan angka penularan TB di Gresik secara signifikan sehingga target bebas TB 2028 dapat tercapai. (ivan)