Surabaya, PustakaJC.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memasukkan rencana penambahan armada kendaraan pengumpan (feeder) ke dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Kota Surabaya 2025. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa rute feeder nantinya terbuka untuk diintegrasikan dengan berbagai moda transportasi.
Awalnya, feeder disiapkan untuk mempermudah warga perkampungan menuju layanan transportasi utama (trunk), seperti Suroboyo Bus, tanpa harus berjalan jauh.
“Sebenarnya, feeder ini kan [menjangkau penumpang] dari kampung - kampung yang ingin masuk ke tengah kota. Selama ini masalahnya kan mereka ingin naik Suroboyo Bus, tapi dari kampungnya mereka tak ada penghantarnya (pengumpan). Makanya kita siapkan feeder ini,” kata Eri, Senin (11/8/2025).
Seiring berjalannya waktu, antusiasme masyarakat meningkat dan harapan muncul agar rute feeder diperluas. Eri pun berencana menambah rute yang terintegrasi, tidak hanya dengan Suroboyo Bus, tetapi juga moda transportasi lain, termasuk Trans Jatim yang dikelola Pemprov Jatim. Salah satu rute baru yang direncanakan akan menjangkau Kecamatan Karangpilang, titik pemberhentian yang diproyeksikan sebagai akhir jalur Trans Jatim koridor VII (Sidoarjo–Karangpilang).
“Bisa juga terkoneksi dengan Trans Jatim,” ujar Eri yang juga mantan Kepala Bappeko Surabaya. Meski rencana teknisnya belum final, ia memastikan transportasi umum di Surabaya akan melayani pergerakan masyarakat dari dan ke pusat kota.
“Pada intinya, bagaimana perputaran orang dari satu wilayah ke wilayah lain itu bisa terintegrasi. Jangan sampai orang Mojokerto ke Surabaya mlebune angel, wong Suroboyo ning Gresik Yo angel,” tambahnya.
Integrasi ini diharapkan menjadi solusi di tengah pembahasan rute Trans Jatim agar tidak semuanya masuk ke pusat kota. Eri menegaskan kedua moda transportasi baik Trans Jatim maupun layanan dalam kota punya peran penting.
“Ketika ada Trans Jatim itu memang membantu. Tapi, bagaimana Trans Jatim ini bisa terintegrasi dengan kendaraan yang lainnya. Nanti ditata lah,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Trio Wahyu Bowo, mengungkapkan rencana pembukaan akses Wira Wiri untuk rute Karangpilang, Joyoboyo, hingga Keputih.
“Rencananya ada 8 unit yang disiapkan melalui PAK tahun ini,” katanya. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp2 miliar, menambah opsi dari 11 rute Wira Wiri yang telah berjalan. “Begitu PAK ini disetujui, segera kami jalankan tahun ini,” tambah Trio.
Sebelumnya, Pemprov Jatim sempat merencanakan Trans Jatim koridor VII melayani rute Sidoarjo–Surabaya–Gresik via Karangpilang hingga Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Namun, Pemkot Surabaya meminta layanan hanya sampai Karangpilang agar dapat diintegrasikan dengan transportasi lain milik Pemkot.
Saat ini, koridor VII dialihkan ke Lamongan, namun Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyatakan akan kembali berkomunikasi dengan Wali Kota Surabaya terkait realisasi integrasi.
“Kita akan melakukan komunikasi dengan Surabaya dengan Pak Wali Kota, kira ruang-ruang apa yang bisa disingkronkan dan disinergikan,” ujarnya.
Emil menekankan pentingnya konektivitas wilayah Gerbangkertasusila dan optimistis integrasi dapat terwujud.
“Saya cenderung optimis, kalau untuk Surabaya, cuma waktu dan penyelarasan. Kami akan kembali koordinasi dengan Pak Wali Kota khususnya dalam kerangka SUMP,” tambahnya. (nov)