Pemkot Surabaya Pastikan Tidak Ada Kenaikan PBB Tahun 2025

surabaya | 16 Agustus 2025 14:08

Pemkot Surabaya Pastikan Tidak Ada Kenaikan PBB Tahun 2025
Pemkot Surabaya Pastikan Tidak Ada Kenaikan PBB Tahun 2025 (dok antara)

Surabaya, PustakaJC.co - Pemerintah Kota Surabaya memastikan bahwa pada tahun 2025 tidak akan ada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), meski sejumlah daerah lain ramai-ramai menaikkan tarif pajak hingga lebih dari 100 persen.

 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada Jumat di Surabaya menegaskan bahwa meskipun PBB tidak naik, pihaknya meminta para pemilik hotel, restoran, dan pelaku usaha lainnya untuk jujur dalam melaporkan kewajiban pajak.

 

"Kalau kami tidak menaikkan PBB, tapi bagaimana orang yang punya kewajiban ada kejujuran untuk membayar kewajiban. Contoh ketika ada pajak restoran atau pajak hotel, saya mohon ada kejujuran, jumlahnya berapa, ya sampaikan berapa, jangan dikurangi," katanya.

 

Ia menambahkan bahwa seluruh pajak yang dibayarkan, termasuk pajak restoran dan hotel, digunakan sepenuhnya untuk pembangunan kota.

 

"Tapi kalau tidak ada kejujuran, maka sulit kita menyelesaikan kemiskinan," ujarnya.

 

Pemkot Surabaya, lanjutnya, tetap mempertahankan program-program pro-rakyat seperti bantuan untuk warga miskin, pendidikan gratis, hingga rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu).

 

"Semua ini tidak boleh hilang karena menjadi tanggung jawab negara," tegasnya.

 

Eri juga menekankan bahwa membayar pajak dengan jujur merupakan bentuk gotong royong sebagaimana diajarkan dalam Pancasila maupun nilai agama.

 

"Jadi yang kaya (mampu), bantulah yang tidak mampu. Dengan apa? Dengan kejujuran-kejujuran (bayar pajak) yang kita lakukan," ujarnya.

 

Selain itu, ia menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya bersama DPRD memilih menggunakan skema pembiayaan alternatif guna melanjutkan pembangunan infrastruktur, tanpa membebani masyarakat dengan kenaikan pajak.

 

"Kalau hari ini kita melakukan pembiayaan, karena saya tidak ingin memberatkan masyarakat Surabaya dengan menaikkan PBB dan lainnya," ucapnya.

 

Menurut perhitungan, kata dia, biaya pembangunan akan lebih tinggi jika ditunda hingga tiga tahun mendatang.

 

"Ternyata kalau dikerjakan tiga tahun ke depan, bunganya lebih besar. Maka kalau kita tidak mengerjakan infrastruktur (hari) ini, tidak ada perubahan di Kota Surabaya," tuturnya.

 

Ia menegaskan bahwa infrastruktur memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian kota.

 

"Tidak bisa bergerak ekonominya secara dahsyat tanpa dibantu oleh infrastruktur," ujar Eri. (nov)