Dedik menjelaskan, pengangkutan sampah dilakukan secara bertahap karena banyaknya jumlah titik yang dilayani. Meski demikian, pihaknya memastikan semua titik tetap tertangani.
“Warga sudah tahu dan memahami prosesnya, termasuk titik kumpul sementara yang digunakan sebelum sampah diangkut,” katanya.
Salah satu contohnya adalah kerja bakti di kawasan Pandegiling, di mana warga secara mandiri menentukan lokasi penumpukan sampah sebelum diangkut DLH. Proses ini juga didukung oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dengan penggunaan alat berat jika dibutuhkan.