SURABAYA, PustakaJC.co – Tak hanya mengkampanyekan wajib belajar 13 tahun, Pemkot Surabaya juga turun tangan menyelesaikan hambatan nyata di lapangan. Mulai dari data kependudukan yang belum valid, keterbatasan ekonomi keluarga, hingga jarak sekolah yang terlalu jauh.
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menegaskan pendidikan pra-sekolah menjadi kunci penting yang tidak boleh dilewatkan. Dilansir daej jatimpos.co, Kamis, (11/9/2025).
“Kalau persoalan biaya, kami langsung carikan solusi agar anak bisa tetap sekolah. Karena satu tahun pra-sekolah ini fondasi utama sebelum anak masuk SD,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan langkah cepat menjadi kunci agar anak tidak kehilangan momentum emas dalam belajar.
“Begitu ada laporan, tim langsung turun bersama OPD terkait. Terutama untuk anak usia pra-sekolah, jangan sampai tertunda karena ini masa paling penting pembentukan karakter,” katanya.
Pemkot berharap, lewat kolaborasi dengan sekolah, masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan, tak ada lagi anak usia pra-sekolah yang tertinggal. Pendidikan pra-sekolah diyakini menjadi pintu masuk melahirkan generasi emas Surabaya yang cerdas, mandiri, dan berkarakter. (ivan)