SURABAYA, PustakaJC.co – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menilai program Kampung Pancasila yang digagas Pemkot minim kajian dan perencanaan matang.
“Kalau ingin bikin program kemasyarakatan, lakukan kajian dulu, bikin simulasi. Jangan hanya berorientasi hasil, tapi juga kendala dan tantangannya,” tegas pria yang akrab disapa Cak Yebe, dilansir dari surabayapagi.com, Senin, (15/9/2025).
Menurutnya, hampir semua program Wali Kota Surabaya dijalankan tanpa melibatkan DPRD.
“Program tiba-tiba langsung dirunning se-Surabaya,” ujarnya.
Cak Yebe juga menyoroti mekanisme pembagian tanggung jawab ke OPD yang dinilai timpang karena kemampuan anggaran berbeda-beda. Ia menyarankan agar lurah dan camat mendapat pembekalan intensif sebelum program dijalankan.
“Kalau 153 lurah dan 31 camat diberikan ToT secara intensif, mereka bisa meneruskan ke RW, RT, hingga Karang Taruna,” jelasnya.
Lebih lanjut, DPRD meminta Pemkot menyiapkan proyek percontohan.
“Lebih baik ada pilot project, misalnya satu kelurahan per zona dijadikan contoh,” tegasnya.
Ia menambahkan, tujuan utama Kampung Pancasila harus fokus pada penguatan kultur masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kalau gagal, Pemkot harus bikin konsep baru berbasis kearifan lokal. Tujuannya memperkuat fanatisme emosional arek Suroboyo,” pungkasnya.