Arrief menambahkan, data 2025 saat ini masih dalam tahap pengolahan dan akan diumumkan pada Desember mendatang. Untuk sementara, angka dari Susenas 2024 menjadi acuan utama.
Fenomena ini menjadi perhatian serius karena Surabaya terus menjadi magnet urbanisasi. Setiap tahun, kebutuhan hunian baru bertambah seiring arus migrasi penduduk ke kota terbesar kedua di Indonesia tersebut.
“Kepemilikan rumah adalah salah satu indikator kesejahteraan, sehingga data ini penting untuk perencanaan pembangunan,” jelasnya. (ivan)