Komisi D DPRD menyambut serius kegelisahan ini. Ajeng Wira Wati, anggota Komisi D, menegaskan,
“Pendekatan harus menyentuh akar forum RW, Balai RW, dan Kampung Ramah Anak harus jadi ujung tombak sosialisasi,” tegas Komisi D DPRD.
Lebih lanjut, dr. Zuhrotul Mar’ah dari DP3A-PPKB menyoroti lemahnya pendidikan pola asuh
“Kalau pendidikan keluarga dan pola asuhnya baik, anak-anak akan punya daya lindung alami. Bahkan anak yang orang tuanya bekerja tetap bisa aman lewat sistem perduapuluhan atau ibu pengganti di lingkungan,” ujarnya.