SURABAYA, PustakaJC.co – Menghadapi cuaca tak menentu di musim pancaroba, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyiapkan tiga langkah strategis untuk melindungi warga dari ancaman Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan berdasarkan data 10 tahun terakhir, tren kasus ISPA di Surabaya cenderung fluktuatif dan sangat dipengaruhi perubahan musim. Dilansir dari jawapos.com, Jumat, (24/10/2025).
“Musim pancaroba tetap menjadi periode kritis yang menuntut kewaspadaan ekstra,” ujar Nanik, Kamis, (23/10/2025).
Tiga langkah strategis dilakukan, yaitu:
1. Edukasi PHBS dan etika batuk-bersin. Dinkes gencar memberikan sosialisasi serta mengimbau warga memakai masker di tempat umum atau saat sakit.
2. Imunisasi PCV gratis untuk balita. Vaksin ini menjadi garda terdepan melindungi dari Pneumonia dan masuk dalam Program Imunisasi Nasional.
3. Deteksi dini dan pelaporan cepat. Seluruh tenaga kesehatan wajib melakukan diagnosis dan tatalaksana sesuai standar melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Kemenkes RI.
“Dari data SKDR, kami bisa menganalisis tren kasus dan segera bertindak bila terjadi lonjakan ISPA di wilayah tertentu,” terang Nanik.
Ia juga mengimbau warga menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi, istirahat cukup, olahraga rutin, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala ISPA seperti demam, batuk, atau sesak napas. (ivan)
