SURABAYA, PustakaJC.co – Kasus pesta sesama jenis di salah satu hotel kawasan Ngagel menjadi peringatan bagi dunia perhotelan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surabaya menegaskan seluruh hotel harus lebih waspada dan memperketat pengawasan.
Ketua Harian PHRI Korwil Surabaya, Firman Sudi Permana, mengatakan insiden tersebut bisa menurunkan tingkat okupansi sekaligus merusak citra Surabaya sebagai kota wisata. Dilansir dari jawapos.com, Minggu, (26/10/2025).
“Kami akan mempertajam sistem pengawasan, mulai dari keamanan hingga resepsionis agar lebih waspada. Dampaknya bukan hanya pada pariwisata, tapi juga budaya dan citra kota,” ujarnya, Sabtu, (25/10/2025).
PHRI berencana mengeluarkan surat edaran ke seluruh anggota hotel untuk meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian dan Pemkot Surabaya.
“Kalau ada indikasi yang tidak normal, seperti jumlah tamu terlalu banyak dalam satu kamar, segera dicegah. Bisa langsung lapor ke CC 112 seperti disampaikan Pak Wali,” tambah Firman.
Ia menjelaskan, setiap resepsionis wajib memeriksa kapasitas kamar sesuai Registration Card. Bila tamu melebihi batas wajar atau menimbulkan kegaduhan, pihak hotel berhak mengecek sesuai SOP.
“Kalau ada laporan gangguan, petugas boleh memastikan situasi kamar dan langsung lapor aparat bila ditemukan hal mencurigakan,” tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memanggil seluruh General Manager hotel ke Graha Sawunggaling. Ia menekankan pentingnya menjaga citra dan kenyamanan kota agar Surabaya tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan beretika. (ivan)