SURABAYA, PustakaJC.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan audit bangunan pondok pesantren di Kota Pahlawan. Langkah ini untuk memastikan kekuatan struktur dan kesesuaian dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), agar tidak terulang insiden seperti di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
“Ini upaya kami untuk menjaga keselamatan para santri di Kota Pahlawan,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat meninjau Ponpes Hikmatun Najiyah, Sidosermo, Senin, (27/10/2025).
Menurut Eri, jika hasil audit menyatakan bangunan aman dan sesuai IMB, Pemkot akan membantu penerbitan IMB baru sesuai kondisi terkini. Sebaliknya, bila ditemukan struktur kurang kuat, Pemkot siap memberikan bantuan penguatan bersama berbagai pihak. Dilansir dari jawapos.com, Rabu, (29/10/2025).
“Kalau ada bagian yang perlu diperkuat, kita bantu bersama-sama,” tegas Eri yang juga Ketua Dewan Pengurus APEKSI itu.
Terkait anggaran, Pemkot akan mengupayakan pembiayaan secara gotong royong melalui APBD, wakaf, maupun sumber lain dengan koordinasi DPRD dan Kemenag.
Audit dan pengumpulan data pondok pesantren di Surabaya ditargetkan rampung pada akhir November 2025. Berdasarkan data Kemenag, terdapat sekitar 1.100 pondok pesantren di Surabaya, seluruhnya sudah memiliki IMB, meski sebagian masih versi lama.
“Sekarang kami sesuaikan, apakah IMB lama masih sama dengan kondisi bangunan sekarang atau perlu pembaruan,” pungkas Eri. (ivan)