Penjabat Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Rachmad Basari, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen kuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam menjalankan berbagai kebijakan strategis, khususnya yang menyentuh langsung kebutuhan keluarga dan anak.
“Upaya pencegahan perkawinan anak tidak bisa dilakukan sendiri. Harus melibatkan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, kelurahan, kecamatan, hingga kader masyarakat. Dan itu yang kami lakukan secara konsisten,” ujar Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Rachmad Basari.
Salah satu inovasi unggulan Pemkot Surabaya adalah kehadiran Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) di 532 Balai RW. Layanan ini menjadi ruang konseling dan edukasi bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya perkawinan anak di usia dini.
“Layanan ini satu-satunya di Indonesia. Masyarakat bisa curhat, konsultasi, dan mendapat pendampingan langsung di Balai RW,” tambahnya.
