Tiga Koperasi Merah Putih Resmi Beroperasi di Surabaya, Warga Bisa Belanja dan Pinjam Uang dengan Mudah

surabaya | 22 Juli 2025 05:36

Tiga Koperasi Merah Putih Resmi Beroperasi di Surabaya, Warga Bisa Belanja dan Pinjam Uang dengan Mudah
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi setelah mengikuti acara peluncuran Koperasi Merah Putih, melalui zoom di Convention Hall Jalan Arief Rachman Hakim. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co - Program Koperasi Merah Putih mulai memberi dampak nyata di Surabaya. Tiga koperasi resmi beroperasi hari ini, menyediakan layanan kebutuhan pokok, simpan pinjam, dan toko kelontong langsung di tengah warga.

Tiga Koperasi Merah Putih (KKMP) di Kota Surabaya mulai beroperasi efektif per Senin, 21 Juli 2025. Ketiganya berada di Kelurahan Sumber Rejo (Kecamatan Pakal), Kelurahan Tambak Rejo (Kecamatan Simokerto), dan Kelurahan Semolowaru (Kecamatan Sukolilo). Dilansir dari jawapos.com, Selasa, (22/7/2025).

Koperasi-koperasi ini merupakan bagian dari 153 kelembagaan Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk dan terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di Kota Surabaya, dari total 80.081 koperasi yang diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Alhamdulillah, koperasi sudah terbentuk di 153 kelurahan dan masing-masing sudah tercatat di Kemenkumham,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat menghadiri peluncuran nasional via Zoom di Convention Hall, Jalan Arief Rachman Hakim, Senin, (21/7/2025).

Wali Kota Eri menegaskan, koperasi ini tidak hanya melayani bahan pokok, tapi juga menyediakan layanan simpan pinjam dan toko kelontong. Bahkan salah satu koperasi telah menjalin kerja sama antar daerah.

“Satu koperasi kita sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Blitar untuk pemenuhan kebutuhan pokok,” jelas Eri.

Ke depan, Pemkot Surabaya juga berencana menggandeng Bulog agar distribusi beras di koperasi tetap terjangkau dan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Untuk dukungan permodalan, pemerintah pusat menyiapkan skema bantuan, dan Pemkot Surabaya menambahkan fasilitas pinjaman berbunga ringan melalui BPR Surabaya.

“Kita siapkan pinjaman untuk koperasi yang skalanya besar. Bunganya bisa 0-3 persen, sesuai skema UMKM,” ujar Eri.

Agar transparan dan akuntabel, seluruh transaksi di KKMP akan menggunakan sistem digital. Pengelolaan koperasi juga didampingi langsung oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.

“Semua transaksi—barang masuk, barang keluar, pembelian—harus lewat aplikasi. Tidak boleh ada lagi sistem lama, seperti ketua koperasi mengambil untung dulu. Itu tidak boleh,” tegas Walikota Surabaya itu.

Koperasi Merah Putih di Surabaya bukan sekadar gerakan simbolis, tapi solusi konkret untuk memperkuat ekonomi rakyat. Dengan layanan lengkap, pendampingan pemerintah, dan sistem digital yang transparan, koperasi-koperasi ini siap menjadi tulang punggung ekonomi warga kota. (ivan)