Rujak, Perantara Silaturahmi Masyarakat Nusantara

kuliner | 31 Maret 2024 12:01

Rujak, Perantara Silaturahmi Masyarakat Nusantara
Dok kuliner

 

I Wayan Juniarta, penulis kebudayaan Bali menyebut rujak ini menjadi favorit warga Bali. Karena itu makanan ini mudah ditemui di warung-warung di pinggir jalan sampai ke kafe-kafe yang khusus menyediakan aneka rujak.

 

“Jadi rujak enggak cuma makanan penyela di jeda makan siang dan makan malam, tapi kita juga diajarkan menghayati kehidupan. Karena itulah muncul istilah ngerujak, makan rujak bersama-sama,” katanya yang dimuat Kompas.

 

Dosen mata kuliah Makanan dan Kebudayaan Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Bandung, Hardian Eko Nurseto menyatakan makanan yang dikonsumsi mentah dan diberi bumbu mudah ditemui di seluruh dunia.

 

Masyarakat Sunda, jelas Haridian biasa menyantap rujak sambil botram (makan bersama) di teras rumah bersama dengan tetangga seraya bertukar informasi. Rujak ini memang bisa merajut silaturahmi.

 

“Soal kehidupan dan kondisi sekitar, berita terkini, semua tumpah dalam kata sambil mencocol sambal rujak dengan mangga muda,” ucapnya.