SURABAYA, PustakaJC.co - Ubi Cilembu, yang menjadi komoditas unggulan khas Sumedang di sektor pertanian, memiliki sejumlah keunikan dibandingkan jenis ubi lainnya. Agus Kurniawan, seorang peneliti sekaligus dosen dari Universitas Padjadjaran, mengungkapkan bahwa salah satu keistimewaan Ubi Cilembu, yang juga dikenal sebagai ubi madu, adalah tingginya kandungan gula terlarut.
Karena kandungan tersebut, saat ubi ini dipanggang atau dioven dengan suhu dan durasi tertentu, dagingnya menjadi lembut dengan rasa manis yang khas dan aroma yang menyerupai madu.
Dilansir dari tinewss, berdasarkan hasil penelitian, Ubi Cilembu varietas rancing sebenarnya dapat dibudidayakan di luar habitat aslinya. Namun, ubi yang ditanam di Desa Cilembu tetap memiliki cita rasa khas yang unik. Varietas ini idealnya tumbuh pada ketinggian 500–1000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jika ditanam di dataran rendah atau di bawah 200 mdpl, kulit ubi cenderung lebih tebal dan kandungan gula BRIX-nya akan berkurang. Sebaliknya, jika ditanam di atas 1000 mdpl, waktu panen menjadi lebih lama dan kulit ubi akan menjadi lebih tipis.
Menariknya, ubi yang banyak digemari ini tidak hanya nikmat saat dikukus, tetapi juga dapat diolah menjadi beragam hidangan yang layak dicoba.
Beberapa di antaranya adalah roti goreng ubi, biji salak ubi madu, ubi onde, bola-bola ubi, bubur ubi, kue lumpur ubi, vla ubi (MPASI), hingga keripik ubi. (nov)