Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Telur Bebek untuk Kesehatan

kuliner | 08 Januari 2025 14:41

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Telur Bebek untuk Kesehatan
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Telur Bebek untuk Kesehatan

SURABAYA, PustakaJC.co - Telur bebek adalah sumber protein yang digemari banyak orang. Di balik rasanya yang lezat, telur bebek memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dari sisi nutrisi yang perlu diketahui.

 

Selain kaya akan protein, lemak, dan karbohidrat, telur bebek juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin E, vitamin D, folat, selenium, kalsium, zat besi, magnesium, zinc, dan mangan.

 

Kelebihan Telur Bebek
Telur bebek memiliki kandungan nutrisi yang umumnya lebih tinggi dibandingkan telur ayam, terutama karena ukurannya yang lebih besar. Sebutir telur bebek rata-rata memiliki berat sekitar 70 gram, sedangkan telur ayam sekitar 50 gram. Bahkan jika bobotnya sama, telur bebek cenderung mengandung lebih banyak nutrisi.

 

Dalam 100 gram telur bebek, terdapat 185 kalori, 13 gram protein, 14 gram lemak, 1 gram karbohidrat, 263 miligram kolin, dan 884 miligram kolesterol. Sebagai perbandingan, telur ayam dengan berat yang sama mengandung 148 kalori, 12 gram protein, 10 gram lemak, 1 gram karbohidrat, dan 411 miligram kolesterol.

 

Selain itu, kadar vitamin dan mineral, seperti zat besi, selenium, vitamin B2, vitamin B12, dan vitamin D, pada telur bebek juga lebih tinggi dibandingkan telur ayam.

 

Kekurangan Telur Bebek
Di sisi lain, telur bebek memiliki kelemahan, salah satunya adalah kadar kolesterolnya yang jauh lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Oleh sebab itu, konsumsi telur bebek harus dibatasi agar kadar kolesterol tetap terkontrol.

 

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah arteri, yang berisiko memicu penyempitan arteri (aterosklerosis). Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah ke jantung, otak, dan tubuh, serta meningkatkan risiko penyakit arteri perifer, stroke, atau serangan jantung. Jika memiliki riwayat penyakit jantung, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi telur bebek secara berlebihan.

 

Selain kolesterol, kandungan kalori telur bebek juga cukup tinggi, sehingga berisiko menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik yang memadai. Hal ini menjadi salah satu kekurangannya dibandingkan telur ayam.

 

Terlebih lagi, jika telur bebek dikonsumsi dalam bentuk telur asin, kandungan kolesterol dan garamnya akan meningkat, sehingga perlu dikonsumsi secara bijak.

 

Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jumlah konsumsi telur bebek yang aman, sehingga manfaatnya tetap bisa diperoleh tanpa menimbulkan risiko kesehatan. (nov)