“Kalau ada daerah yang terbiasa makan serangga, ya bisa saja itu dijadikan menu. Tapi kami menetapkan standar komposisi gizinya, bukan jenis makanannya,” ujar Dadan
Dengan kata lain, pemanfaatan serangga seperti belalang dan ulat sagu bukan menjadi keharusan secara nasional, tetapi opsi alternatif yang bisa diambil daerah-daerah tertentu sesuai potensi dan kebiasaan warganya.
Pemanfaatan serangga sebagai sumber protein dalam program MBG dapat menjadi alternatif yang tepat jika didukung oleh edukasi gizi, pengolahan yang aman, dan pengawasan mutu pangan. Namun, penerapannya harus dilakukan secara selektif dan menghormati keberagaman budaya pangan masyarakat Indonesia. (Ivan)