SURABAYA, PustakaJC.co - Susu soya atau susu kedelai sering dipilih sebagai alternatif bagi bayi yang tidak cocok dengan susu sapi. Tapi, benarkah susu ini aman untuk si kecil? Yuk, kita kupas fakta-faktanya!
Susu Soya, Aman Nggak Sih untuk Bayi?
Dilansir dari Alodokter, susu soya memang kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin A, kalium, dan isoflavon. Tapi ternyata, susu ini bukan pilihan utama untuk bayi, terutama yang usianya masih di bawah 6 bulan.
Biasanya, dokter baru menyarankan susu soya jika bayi alergi terhadap susu formula berbahan dasar susu sapi. Untuk bayi prematur atau bayi baru lahir, susu soya justru tidak direkomendasikan sama sekali.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Sebelum buru-buru mengganti susu si kecil dengan susu soya, ada baiknya Mama dan Papa tahu dulu beberapa risiko yang bisa muncul:
1. Alergi Ganda
Meski tujuannya menghindari alergi susu sapi, ternyata sekitar 10–14% bayi juga bisa alergi terhadap kedelai! Gejalanya bisa berupa muntah, diare, ruam, hingga pembengkakan di wajah atau lidah.
2. Kerusakan Gigi
Beberapa produk susu soya mengandung pemanis tambahan, seperti glukosa. Jika dikonsumsi terus-menerus, ini bisa meningkatkan risiko gigi berlubang.
3. Gangguan Hormon
Susu kedelai mengandung fitoestrogen, zat yang mirip hormon estrogen. Dalam jumlah besar, zat ini dikhawatirkan bisa mengganggu perkembangan organ reproduksi dan fungsi tiroid bayi.
4. Berat Badan Tidak Optimal
Komposisi nutrisi susu soya berbeda dengan ASI atau susu formula sapi. Bila tidak dikombinasikan dengan makanan pendamping yang tepat, bayi bisa mengalami berat badan kurang.
Kalau Mau Kasih Susu Soya, Ini Tipsnya!
1. Selalu Konsultasi Dulu ke Dokter Anak
Jangan asal pilih, karena tiap bayi punya kondisi yang berbeda. Dokter akan membantu menentukan apakah susu soya memang diperlukan.
2. Pilih Produk Berkualitas
Pastikan susu soya yang dipilih terbuat dari kedelai utuh dan telah diperkaya dengan vitamin A, D, omega-3, dan kalsium.
3. Cek Asupan Nutrisi Lainnya
Karena susu soya tidak mengandung vitamin B12 dan bisa menghambat penyerapan kalsium, pastikan si kecil mendapatkan nutrisi tersebut dari sumber lain. (nov)