Surabaya, PustakaJC.co - Di tengah gempuran makanan modern, ada satu panganan tradisional yang masih mampu mencuri perhatian karena kisahnya yang lekat dengan sejarah perjuangan rakyat. Namanya tiwul, makanan sederhana dari tepung singkong yang dahulu menjadi penyelamat saat beras sulit didapat.
Dilansir dari Fimela, tiwul telah dikenal sejak masa penjajahan Jepang. Ketika beras menjadi barang langka dan mahal, rakyat Jawa terutama di daerah Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan mengandalkan tiwul sebagai pengganti nasi. Meski sederhana, makanan ini mengandung karbohidrat tinggi yang cukup untuk mengganjal perut dan memberi tenaga.
Bahan utama tiwul adalah gaplek, yakni singkong yang dikupas, dijemur hingga kering, lalu ditumbuk halus. Setelah itu, tepung gaplek dibasahi, diayak, dan dikukus hingga matang. Tiwul biasanya disajikan bersama sayur, lauk pauk, atau kelapa parut untuk memberikan rasa gurih.