Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Siomay dan Batagor

kuliner | 15 Agustus 2025 13:31

Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Siomay dan Batagor
Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Siomay dan Batagor (dok kompas.com)

Surabaya, PustakaJC.co - Siomay dan batagor, dua jajanan kaki lima yang nyaris selalu nongkrong berdampingan di gerobak abang-abang, sering bikin orang terkecoh. Sama-sama berbahan ikan tenggiri, sama-sama disiram bumbu kacang, bahkan sering dibungkus barengan. Wajar saja kalau banyak yang mengira keduanya “satu paket” alias sama saja. Padahal, diam-diam keduanya punya perbedaan mencolok.

 

Siomay sebenarnya bukan asli Bandung. Hidangan ini datang jauh dari Mongolia Dalam, sebagai bagian dari dimsum Tiongkok bernama “Shao-Mai” yang berarti tepung terigu. Isinya biasanya cincangan daging atau udang, dibungkus adonan tipis, lalu dikukus hingga matang.

 

Di Indonesia, resepnya sedikit “dioprek” dengan mengganti isian menjadi ikan tenggiri atau ayam, bahkan tak jarang disajikan tanpa kulit pembungkus.

 

Berbeda cerita dengan batagor. Makanan ini lahir di Bandung dan namanya merupakan singkatan dari Bakso Tahu Goreng. Konon, kreasi ini bermula dari eksperimen seorang penjual bakso tahu yang menggoreng dagangannya yang tak laku. Siapa sangka, rasanya justru bikin nagih dan akhirnya jadi ikon kuliner kota kembang.

 

Cara memasaknya pun jadi pembeda paling kentara. Siomay dimatangkan dengan cara dikukus selama kurang lebih 20 menit, menghasilkan tekstur lembut. Sementara batagor digoreng hingga permukaannya renyah menggoda.

 

Tak berhenti di situ, bumbu kacangnya juga punya karakter berbeda: siomay dibalut saus kacang halus dengan sentuhan manis, gurih, dan sedikit pedas, sedangkan batagor cenderung memakai bumbu kacang lebih kasar dengan rasa yang tidak terlalu pedas.

 

Jadi, meski sering terlihat kompak di piring yang sama, siomay dan batagor sebenarnya seperti saudara beda sifat: satu lembut dan kukusan, satunya lagi renyah dan gorengan. Pertanyaannya, kamu tim siomay atau tim batagor? (nov)