SURABAYA, PustakaJC.co - Sembako mengalami naik-turun harga setiap harinya di Jawa Timur. Seperti hari ini, telur ayam kampung, daging sapi, hingga cabai rawit merah naik harga, sementara bahan pokok lainnya tidak mengalami perubahan harga yang signifikan.
Berikut daftar harga sembako terbaru di Jawa Timur, Kamis 9 Januari 2025 pukul 08.28 WIB, dirangkum dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur.
Beras Premium: Rp 14.231/kg
Beras Medium: Rp 12.258/kg
Gula kristal putih: Rp 16.753/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.482/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 19.909/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.127/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp 16.342/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 120.878/kg
Daging ayam ras: Rp 33.611/kg
Daging ayam kampung: Rp 67.647/kg
Telur ayam ras: Rp 28.053/kg
Telur ayam kampung: Rp 48.149/kg
Susu kental manis merek Bendera: Rp 12.115 370 gr/kl
Susu kental manis merek Indomilk: Rp 12.305 370 gr/kl
Susu bubuk merek Bendera: Rp 42.003 400 gr/dos
Susu bubuk merek Indomilk: Rp 40.705 400 gr/dos
Garam bata: Rp 1.505
Garam halus: Rp 9.603/kg
Cabai merah keriting: Rp 45.996/kg
Cabai merah besar: Rp 46.734/kg
Cabai rawit merah: Rp 84.480/kg
Bawang merah: Rp 36.335/kg
Bawang putih: Rp 37.934/kg
Gas elpiji: Rp 18.677
Berdasarkan harga rata-rata sembako di Jawa Timur hari ini, bahan pokok yang mengalami kenaikan paling banyak, yaitu telur ayam kampung naik Rp 3.158 atau 7,02 persen, daging sapi paha belakang naik Rp 2.219 atau 1,87 persen, cabai rawit merah naik Rp 2.968 atau 3,64 persen.
Perubahan harga sembako dipengaruhi berbagai faktor. Mulai dari biaya produksi, kebijakan pemerintah, kurs, hingga cuaca. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga sembako.
Jika permintaan meningkat, tapi penawaran tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran lebih banyak daripada permintaan, harga bisa turun.
Cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim dapat mempengaruhi produksi pertanian. Kekurangan pasokan akibat cuaca buruk menyebabkan kenaikan harga.
Kebijakan impor, subsidi, pajak, atau regulasi lain yang dikeluarkan pemerintah dapat mempengaruhi harga sembako.
Misalnya, pembatasan impor atau perubahan pajak.
Kenaikan harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja dapat meningkatkan biaya produksi dan transportasi, yang mempengaruhi harga sembako.
Fluktuasi nilai tukar mata uang, terutama jika bahan pokok diimpor, dapat mempengaruhi harga. Depresiasi mata uang lokal akan membuat harga barang impor lebih mahal.
Inflasi tinggi cenderung menyebabkan kenaikan harga sembako karena meningkatnya biaya barang dan jasa.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat memperburuk situasi.
Masalah rantai distribusi seperti kemacetan, pemogokan, atau masalah logistik lainnya bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman, mengurangi pasokan, dan harga naik. (int)