JAKARTA, PustakaJC.co - Mengonsumsi suplemen vitamin kini menjadi kebiasaan banyak orang demi menjaga daya tahan tubuh. Namun, penting untuk dipahami bahwa kebutuhan suplemen tidak bersifat universal. Dokter menyarankan agar suplemen dikonsumsi hanya saat tubuh benar-benar memerlukannya, bukan sebagai rutinitas tanpa dasar medis.
Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, tidak semua orang perlu suplemen vitamin. “Idealnya, kebutuhan vitamin harian dipenuhi lewat makanan bergizi. Suplemen sebaiknya hanya digunakan sebagai tambahan saat memang dibutuhkan,” jelasnya. Dilansir dari Kompas.com Senin, (7/4/2025).
Vitamin A, C, B kompleks, D, dan E umumnya bisa diperoleh dari makanan alami seperti sayur, buah, daging, telur, susu, dan kacang-kacangan.
“Buah dan sayur segar kaya vitamin A, C, dan folat. Protein hewani dan nabati menyuplai vitamin B kompleks dan E. Serealia utuh menjadi sumber vitamin B1, B3, dan B6,” ungkap dr. Rizki.
Jika pola makan seseorang sudah seimbang dan beragam, suplemen tambahan sebenarnya tidak diperlukan.
Suplemen vitamin mungkin dibutuhkan pada kondisi tertentu, misalnya:
- Kehamilan dan menyusui – membutuhkan tambahan asam folat dan vitamin D.
- Lansia – penyerapan nutrisi menurun, terutama vitamin B12 dan D.
- Masa pemulihan pasca sakit atau operasi – vitamin C dan E membantu proses penyembuhan.
- Aktivitas fisik tinggi – pekerja berat atau atlet mungkin butuh tambahan B kompleks.
- Pola makan kurang seimbang – minim konsumsi sayur dan buah berisiko kekurangan vitamin.
- Paparan penyakit tinggi – lingkungan kerja padat menuntut daya tahan tubuh yang prima.
Vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K bisa menumpuk jika dikonsumsi berlebihan, dan memicu gangguan kesehatan. Meski vitamin C larut air dan akan dibuang melalui urin, konsumsi berlebihan tetap bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
“Yang penting adalah mengetahui kebutuhan tubuh. Konsultasi ke dokter bisa membantu menentukan apakah kita benar-benar perlu suplemen,” ujar dr. dengan gelar MMR itu.
Tips Aman Konsumsi Suplemen
- Utamakan gizi dari makanan harian.
- Periksa kadar vitamin melalui tes darah jika merasa kekurangan.
- Gunakan sesuai anjuran dokter atau tenaga medis.
- Waspadai efek samping yang mungkin muncul dan segera hentikan jika ada keluhan.
Suplemen vitamin dapat membantu menjaga kesehatan, tetapi bukan pengganti makanan bergizi. Gaya hidup sehat dan pola makan seimbang tetap menjadi kunci utama. Jika ragu, berkonsultasilah pada ahli gizi atau dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen. (Ivan)