3. Perbedaan Gaya Hidup dan Aktivitas
Kebiasaan sehari-hari antara pria dan wanita juga berbeda. Pria cenderung lebih aktif secara fisik dan memilih aktivitas yang intens seperti latihan beban atau olahraga kompetitif. Sementara itu, wanita lebih sering memilih aktivitas moderat. Selain itu, tekanan emosional dan sosial terhadap penampilan sering kali mendorong wanita ke pola makan emosional.
4. Pengaruh Kehamilan dan Menopause
Kehamilan menyebabkan tubuh wanita menimbun lemak untuk mendukung pertumbuhan janin dan menyusui. Setelah melahirkan, menurunkan berat badan bisa menjadi lebih sulit karena perubahan hormonal dan keterbatasan waktu untuk berolahraga. Saat memasuki masa menopause, penurunan estrogen juga memperlambat metabolisme dan meningkatkan penumpukan lemak, terutama di bagian perut.
5. Stres dan Gangguan Tidur
Wanita umumnya lebih rentan terhadap stres kronis, yang dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol memicu peningkatan nafsu makan dan penyimpanan lemak, khususnya di sekitar perut. Selain itu, masalah tidur yang lebih sering dialami wanita juga bisa mengganggu proses metabolisme dan regulasi hormon lapar.
Meskipun tubuh wanita menghadapi lebih banyak tantangan biologis, hal ini bukan berarti penurunan berat badan tidak mungkin dilakukan. Dengan memahami kondisi tubuh sendiri dan menerapkan pendekatan yang konsisten mulai dari pola makan sehat, olahraga teratur, tidur cukup, hingga mengelola stres wanita tetap bisa meraih berat badan ideal yang sehat.
Jadi, jika kamu merasa progresmu lebih lambat dibanding pria, jangan menyerah. Tubuh wanita bekerja dengan cara yang berbeda, dan prosesnya memang butuh waktu dan kesabaran. (nov)