Mengapa Wanita Lebih Sulit Menurunkan Berat Badan Dibanding Pria?

gaya hidup | 09 Mei 2025 14:50

Mengapa Wanita Lebih Sulit Menurunkan Berat Badan Dibanding Pria?
Mengapa Wanita Lebih Sulit Menurunkan Berat Badan Dibanding Pria? (dok halodoc)

SURABAYA, PustakaJC.co Pernah merasa perjuangan menurunkan berat badan terasa jauh lebih menantang bagi wanita dibanding pria? Banyak perempuan yang mengalami situasi serupa: meski menjalani program diet dan olahraga yang sama dengan pasangan atau teman pria, hasilnya sering kali tidak seimbang. Pria terlihat lebih cepat menurunkan berat badan, sementara wanita merasa hasilnya lambat. Rupanya, hal ini ada penjelasan ilmiahnya.

 

Secara umum, memang benar bahwa wanita memiliki lebih banyak hambatan biologis dalam upaya menurunkan berat badan. Berikut sejumlah faktor yang berperan:

 

1. Perbedaan Komposisi Tubuh

Tubuh pria dan wanita memiliki struktur yang berbeda. Pria biasanya memiliki massa otot yang lebih besar, sementara wanita cenderung menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area bawah tubuh seperti paha dan pinggul. Karena otot lebih efisien dalam membakar kalori dibanding lemak, metabolisme pria pun biasanya lebih cepat.

 

2. Pengaruh Hormon

Hormon memegang peranan penting dalam pengaturan berat badan. Hormon estrogen pada wanita mendorong penyimpanan lemak sebagai cadangan energi, terutama pada masa subur dan kehamilan. Selain itu, fluktuasi hormon sepanjang siklus menstruasi dapat memengaruhi pola makan dan energi. Sebaliknya, pria memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, yang membantu pembentukan otot dan mempercepat pembakaran kalori.

 

3. Perbedaan Gaya Hidup dan Aktivitas

Kebiasaan sehari-hari antara pria dan wanita juga berbeda. Pria cenderung lebih aktif secara fisik dan memilih aktivitas yang intens seperti latihan beban atau olahraga kompetitif. Sementara itu, wanita lebih sering memilih aktivitas moderat. Selain itu, tekanan emosional dan sosial terhadap penampilan sering kali mendorong wanita ke pola makan emosional.

 

4. Pengaruh Kehamilan dan Menopause

Kehamilan menyebabkan tubuh wanita menimbun lemak untuk mendukung pertumbuhan janin dan menyusui. Setelah melahirkan, menurunkan berat badan bisa menjadi lebih sulit karena perubahan hormonal dan keterbatasan waktu untuk berolahraga. Saat memasuki masa menopause, penurunan estrogen juga memperlambat metabolisme dan meningkatkan penumpukan lemak, terutama di bagian perut.

 

5. Stres dan Gangguan Tidur

Wanita umumnya lebih rentan terhadap stres kronis, yang dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol memicu peningkatan nafsu makan dan penyimpanan lemak, khususnya di sekitar perut. Selain itu, masalah tidur yang lebih sering dialami wanita juga bisa mengganggu proses metabolisme dan regulasi hormon lapar.

 

Meskipun tubuh wanita menghadapi lebih banyak tantangan biologis, hal ini bukan berarti penurunan berat badan tidak mungkin dilakukan. Dengan memahami kondisi tubuh sendiri dan menerapkan pendekatan yang konsisten mulai dari pola makan sehat, olahraga teratur, tidur cukup, hingga mengelola stres wanita tetap bisa meraih berat badan ideal yang sehat.

 

Jadi, jika kamu merasa progresmu lebih lambat dibanding pria, jangan menyerah. Tubuh wanita bekerja dengan cara yang berbeda, dan prosesnya memang butuh waktu dan kesabaran. (nov)