Surabaya, PustakaJC.co - Ngidam atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu kerap dialami ibu hamil, terutama sejak awal kehamilan hingga trimester kedua. Fenomena ini sering dianggap sebagai hal biasa, namun sebenarnya memiliki sejumlah penjelasan medis.
Dikutip dari Antara, salah satu penyebab ngidam adalah kemungkinan kekurangan nutrisi. Tubuh mendorong ibu hamil untuk mencari makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan. Misalnya, keinginan mengonsumsi daging dapat menandakan kebutuhan protein atau mineral tertentu.
Selain itu, perubahan hormon seperti progesteron dan estrogen selama kehamilan memengaruhi metabolisme, sistem pencernaan, hingga sensitivitas indera penciuman dan pengecapan. Hal ini membuat ibu hamil mungkin menginginkan makanan asam atau asin yang dianggap dapat meredakan mual.
Faktor lain adalah perubahan neurotransmitter di otak yang memengaruhi suasana hati dan nafsu makan, serta aspek psikologis seperti kebutuhan akan kenyamanan dan perhatian dari orang terdekat.
Meski sebagian besar ngidam aman untuk dipenuhi, para ahli mengingatkan agar tetap memperhatikan keseimbangan gizi dan menghindari makanan berisiko, seperti daging mentah, produk laut tinggi merkuri, atau susu yang tidak dipasteurisasi. Konsultasi dengan tenaga medis dianjurkan jika ngidam mengarah pada konsumsi makanan atau zat berbahaya.
Dengan memahami penyebab medisnya, ibu hamil dapat mengelola ngidam secara bijak demi kesehatan diri dan janin. (nov)
