Modal hasil IPO digunakan untuk membeli mesin produksi modern, menyewa ruko baru, dan merekrut karyawan tambahan. Produksi kue yang awalnya puluhan loyang per hari kini meningkat menjadi ratusan loyang, bahkan melayani permintaan luar Jawa Timur.
Fenomena serupa terjadi pada UMKM tas kulit di Tanggulangin, Sidoarjo, yang memanfaatkan obligasi UMKM untuk pengembangan usaha hingga ekspor.
Kepala BEI Jawa Timur, Cita Mellisa, menegaskan pasar modal kini semakin inklusif bagi pelaku UMKM.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi investor, tapi juga memahami risiko dan manfaat pasar modal,” ujarnya, Jumat, (14/11/2025).