SURABAYA, PustakaJC.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur kembali menyelenggarakan pameran investasi terbesar di Indonesia Timur, East Java Investival 2022. Pameran ini merupakan rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-77.
Melalui EJI 2022 ini, Gubernur Khofifah berharap akan semakin menggaungkan nama Jawa Timur sebagai primadona investasi di Indonesia. Kemudahan investasi menjadi daya tarik utama bagi para investor yang akan menanamkan modalnya di Jatim. Di sisi lain, tingkat daya saing Jatim berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta.

“Saya berharap bahwa untuk mengekspose segala potensi dan peluang investasi Jawa Timur dari berbagai sektor, “East Java Investment Week 2022” menjadi suatu momentum pertemuan antara investor dalam dan luar negeri serta sebagai pusat informasi proyek investasi berbentuk digital dan non digital,” ujar Khofifah dalam sambutan pembukaan EJI 2022 di Tunjungan Plaza 3 lantai 6, Rabu, (14/9/2022).
Melalui pameran “East Java Investment Week 2022” dengan melibatkan berbagai stakeholder, project owner, dan calon investor baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat meningkatkan kinerja investasi di Jawa Timur, dan juga secara khusus mendorong kemajuan ekonomi Jawa Timur, dan umumnya perekonomian Indonesia.
Melalui menu Exhibition, juga digelar pameran dalam rangka mempromosikan Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang dimiliki Kabupaten/Kota kepada para calon investor baik dalam negeri maupun luar negeri.
Harapannya, Jawa Timur dapat menjadi ujung tombak bangkitnya ekonomi di Kawasan Timur Indonesia. Dalam konteks ini diperlukan peran aktif dan kerja nyata serta sinergi dan kolaborasi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan minat Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk berinvestasi di berbagai sektor di Jawa Timur. Selain itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Economic Diplomatic Corp dan seluruh lapisan masyarakat agar program peningkatan investasi di Jawa Timur lebih terencana dan terarah.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini mengatakan, EJI 2022 adalah sinergi dan kolaborasi yang baik antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan semua stake holder di Jawa Timur sebagai strategi jitu dalam rangka meningkatan perekonomian Jawa Timur pasca pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia selama dua tahun terakhir.
“Tidak bisa dipungkiri, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi penyangga ekonomi nasional. PDRB Jawa Timur pada kuartal II 2022 ini memberikan kontribusi sebesar 14,30% terhadap PDB nasional, menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta yang berkontribusi sebesar 16,66%. Sedangkan dari sisi pertumbuhan, ekonomi Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan yang impresif,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan,di antara provinsi-provinsi lainnya di pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah yang tertinggi. Tercatat ekonomi Jatim pada kuartal II 2022 tumbuh 5,74% (y-o-y), sementara Jakarta (5,59%), Jabar (5,68%), Banten (5,70%), Jateng (5,66%), dan DIY (5,20%). Ekonomi Jatim juga mengalami pemulihan yang cepat, yang ditunjukkan dengan capaian pertumbuhan yang lebih tinggi dari nasional (5,44%) sebagaimana kondisi sebelum pandemi.
“Dari sisi lapangan usaha, PDRB Jatim kuartal II 2022 didominasi oleh sektor Industri Pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 30,31%, sektor Perdagangan dengan kontribusi 18,42%, dan sektor Pertanian (11,95%),”beber Khofifah.

Mantan Mensos RI ini merinci, dari sisi pengeluaran, sumbangsih terbesar diberikan oleh Konsumsi Rumah Tangga dengan proporsi 60,09%, disusul Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang berkontribusi sebesar 26,59%. Kontribusi PMTB yang merupakan entitas investasi dalam struktur perekonomian perlu terus diberikan penguatan. Mengingat arahan Bapak Presiden RI bahwa investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi, sekaligus jangkar pemulihan ekonomi. Dalam konteks itulah, inisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP Jatim untuk menggelar kegiatan ini, menemukan titik relevansi dan urgensinya.
Selain itu sambung Khofifah, pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung dengan iklim investasi yang kondusif. Hal ini terbukti melalui capaian realisasi investasi Jawa Timur yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM RI pada kuartal II Tahun 2022 sebesar Rp. 29,9 Trilyun, yang terdiri dari realisasi investasi PMA sebesar Rp. 11,3 Trilyun dan realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 18,6 Trilyun. Realisasi Investasi Jawa Timur ini meningkat 69,2% (year on year), sementara Nasional tumbuh sebesar 35,5% (year on year).
“Adapun struktur realisasi investasi tersebut, ditopang 5 (lima) sektor terbesar, antara lain: sektor pertambangan (16,5%); sektor Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (12,2%); sektor industri makanan (11,5%); sektor industri kimia dan farmasi (9,3%); dan sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran (8,5%),” ungkapnya.
Sedangkan menurut lokasinya, realisasi investasi terbesar berada di kawasan Gerbangkertasusila dan Malang Raya, yaitu Kab. Gresik sebesar Rp 7,60 Trilyun; Kota Surabaya sebesar Rp 6,29 Trilyun; Kab. Sidoarjo sebesar Rp 5,65 Trilyun; Kab. Pasuruan sebesar Rp 2,45 Trilyun; dan Kab. Malang sebesar Rp 2,35 Trilyun.
Pertumbuhan ekonomi yang impresif berikut capaian realisasi investasi dan kinerja ekspor yang terus bertumbuh ini, menegaskan bahwa ikhtiar kita dalam mengejawantahkan tagline Optimis Jawa Timur Bangkit dan menjadikan Jawa Timur sebagai primadona tujuan Investasi masih on the track. Dan, tentu saja kebersamaan kita di sini adalah dalam kerangka upaya penguatan-penguatan atas ikhtiar tersebut.
Selanjutnya, penandatanganan MOU dan perjanjian kemitraan yang telah kita saksikan bersama merupakan bentuk nyata implementasi dari sinergi dan kolaborasi antar stakeholder di Jawa Timur dalam menumbuh kembangkan ekonomi riil. Sektor UMKM perlu didorong agar terintegrasi dalam global value chain sehingga bisa naik kelas. Seiring dengan itu, dalam gelaran ini juga akan dilaksanakan roadshow pelayanan perizinan yang ditargetkan memfasilitasi 3000 pelaku UMKM dalam mengurus NIB.
“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang Duta Investasi 2022 yang diharapkan menjadi partner pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mempromosikan proyek – proyek investasi kepada calon investor yang berminat agar lebih mantap untuk menanamkan modalnya di Jawa Timur,” ucap Khofifah.
Gubernur juga menucapkan selamat kepada perusahaan baik PMA maupun PMDN penerima piagam penghargaan atas capaian realisasi investasi tahun 2021. Tujuan pemberian penghargaan ini adalah untuk memberikan dorongan semangat untuk lebih meningkatkan realisasi investasi di Jawa Timur di tahun-tahun mendatang dan sebagai bentuk apresiasi kepada pengusaha atas capaian target realisasi investasi. Tadi juga telah digelar seminar investasi yang sebagai upaya kita membangun kepatuhan PMA/PMDN dalam menyampaikan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) dan mendorong mereka untuk terus memperluas volume investasi.

“Dalam rangkaian East Java Investment Week 2022 ini juga digelar bisnis forum dan matchmaking, yang dengan itu diharapkan menjadi media mempertemukan segenap stakeholder demi memperkuat dan memperluas jejaring, dan menemukan titik sinergi dan kolaborasi dalam konteks pemenuhan bahan baku, perluasan pasar, dan peluang usaha,”katanya.
Senada dengan Gubernur, Kepala DPM PTSP Jatim, Aris Mukiyono mengatakan EJI 2022 diadakan selama tiga hari, mulai 14 s.d. 16 September 2022 di Tunjungan Plaza 3 lantai 6. Dalam tiga hari tersebut, diadakan beberapa kegiatan diantaranya, seminar, penandatanganan MoU, penyerahan piagam duta Investasi, penyerahan piagan PMA, selain itu juga bisnis networking forum. Dimana dalam agenda tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan sektor swasta untuk mempromosikan proyek-proyek yang siap tawarkan ke investor untuk dikembangkan.
"Kita punya I-PRO (Investment Project Ready to Offer). Dan melalui ini, kami terus bersinergi dengan 38 Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk mempromosikan investasi yang berkelanjutan," katanya.

Aris menambahkan, penyelenggaraan EJI 2022 ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan realisasi investasi di Jawa Timur, dengan tujuan menjadi fasilitator yang menghubungkan antara pemerintah dan para calon investor yang akan mengembangkan bisnisnya di Jawa Timur.
“Selanjutnya, menyediakan showcase untuk produk digital dan non digital di Jawa Timur melalui pameran. Terakhir, mendorong minat calon investor dari dalam negeri dan luar negeri untuk berinvestasi di Jatim serta menjadikan Jatim tujuan investasi,” pungkasnya. (int)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                