Pemprov Jatim Distribusikan 10 Ribu Liter Air Bersih di Desa Pasrepan Pasuruan

pemerintahan | 17 September 2023 07:30

Pemprov Jatim Distribusikan 10 Ribu Liter Air Bersih di Desa Pasrepan Pasuruan
dok bpbd jatim

SURABAYA, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didadampingi Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menyalurkan dan memastikan langsung penyaluran bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan, Kec. Pasrepan, Kab. Pasuruan pada Sabtu (2/9) lalu.

 

Secara simbolis ia turut menyerahkan berupa dua tangki air bersih setara 10.000 liter, satu buah tandon, lima buah terpal, 30 buah jerigen serta paket sembako bagi 390 jiwa (130 KK) warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan.

 

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan, bantuan ini merupakan wujud respon cepat Pemprov Jatim dalam penanganan bencana kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Jawa Timur.

 

"Alhamdulillah hari ini kita menyalurkan bantuan air bersih pada warga masyarakat di Desa Pasrepan. Harapannya, bantuan air bersih ini bisa didistribusikan merata sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang sedang dilanda kekeringan," terangnya.

 

Khofifah menjelaskan, berdasarkan data BPBD Jatim khusus untuk wilayah Kab. Pasuruan kekeringan terjadi di 21 desa dan tersebar di 6 kecamatan yaitu Kec. Lumbang, Kec. Winongan, Kec. Pasrepan, Kec. Lekok, Kec. Gempol dan Kec. Kejayan. Dengan total warga terdampak kekeringan sebanyak 33.774 jiwa atau setara 11.053 KK.

 

Sedangkan, untuk Kec. Pasrepan sendiri kekeringan terjadi di 6 desa yakni Desa Sibon, Desa Petung, Desa Pasrepan, Desa Ngantungan, Desa Mangguan dan Desa Klakah.

 

Tak hanya di kecamatan Pasrepan, saat ini kekeringan cukup parah memang terjadi di sejumlah daerah di Kab. Pasuruan. Bahkan pemkab setempat telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan sejak tanggal 26 Juli 2023 lalu dengan dua kali masa perpanjangan. Dengan rincian masa tanggap darurat yaitu, tanggal 26 Juli - 8 Agustus 2023, tanggal 9 - 8 Agustus 2023, dan tanggal 23 Agustus - 5 September 2023.

 

Selama kurun waktu masa Tanggap Darurat Kekeringan (39 hari), setiap harinya dilakukan penyaluran air bersih sebanyak 41 rit untuk 21 desa. Dengan per satu rit -nya, membawa air sebanyak 5.000 liter. Dimana, untuk Jumlah ritase secara keseluruhan, selama masa tanggap darurat mencapai 1.599 rit dengan jumlah air yang disalurkan sekitar 7,9 juta liter.

 

"Kami telah bekerja sama dengan Pemkab Pasuruan, untuk mengupayakan penyaluran air bersih pada masyarakat terdampak kekeringan. Hingga sejauh ini telah tersalur 7,9 juta liter air bersih untuk 21 desa terdampak," tegasnya.

 

"Karena bagaimanapun air bersih merupakan kebutuhan dasar sehingga harus dipenuhi kebutuhannya," pungkas Khofifah.

 

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menyalurkan bantuan berupa 15 buah tandon, 50 buah terpal, 300 buah jerigen serta paket sembako kepada masyarakat yang terdampak kekeringan di 21 desa di Kab. Pasuruan.

 

Dengan adanya bantuan air bersih dari Pemprov Jatim ini, salah seorang warga, Ihsan (56) menyampaikan syukur dan terima kasih kepada Gubernur Khofifah. Dirinya mengaku, bahwa krisis air telah menjadi bencana tahunan di desanya saat musim kemarau tiba.

 

"Alhamdulillah, bantuan dari Ibu Gubernur ini sangat ditunggu warga. Sudah sejak Mei lalu, hujan jarang turun, bahkan belum turun lagi sampai sekarang. Matur nuwun sanget bu Gubernur, semoga bantuan ini bisa terus ada bagi kami di daerah yang kesulitan air," tukasnya.

 

Sebelumnya, Khofifah mengakui ada beberapa titik di wilayahnya dengan kecenderungan mengalami kekeringan setiap musim kemarau. Opsi mengatasi potensi kekeringan berupa krisis air yang dapat berdampak pada gangguan produksi bahan pangan sudah diupayakan sejak jauh hari.

Adanya potensi bencana kekeringan di wilayah Jawa Timur, menurut Khofifah sudah diprediksi sejak Maret 2023. Ia menjelaskan pihak Pemprov Jawa Timur sudah mencoba menyiapkan berbagai pendekatan, termasuk sumur hidrolik dan pipanisasi di berbagai wilayah.

 

Prioritas penanganan pada saluran irigasi area persawahan diakui Khofifah ingin dijaga betul olehnya. Sang gubernur bertekad meminimalisir dampak El Nino terhadap produksi beras di Jawa Timur utamanya pada tahun ini.

 

Diketahui, Pemprov Jatim telah mengeluarkan status Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan terhitung mulai 17 Mei sampai 17 November 2023. Adapun potensi wilayah kekeringan di Jatim berdasarkan data tahun sebelumnya sebanyak 27 kabupaten yang tersebar di 221 kecamatan, 844 desa, dan 1.617 dusun. (ayu)