Gresik, PustakaJC.co - Petrokimia Gresik, anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), meraih dua penghargaan bergengsi di ajang “14th Anugerah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2025”. Perusahaan ini dinobatkan sebagai yang terbaik dalam kategori Corporate Anak Perusahaan BUMN berkat strategi hilirisasi yang inovatif dan berkelanjutan. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dianugerahi penghargaan “The Best Chief Executive Officer (CEO) Developing Talent” atas kepemimpinannya dalam mendorong pengembangan talenta unggul di perusahaan. Penghargaan ini diterima di Jakarta.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus melahirkan inovasi dan memperkuat posisi Petrokimia Gresik sebagai pilar ketahanan pangan nasional. Hilirisasi bukan sekadar strategi bisnis, melainkan komitmen kami untuk menciptakan masa depan industri yang berkelanjutan,” tegas Dwi Satriyo saat menerima penghargaan di Jakarta, dilansir dari jatim.co pada Selasa, (25/3/2025)
Petrokimia Gresik tak main-main dalam menjalankan hilirisasi. Salah satu gebrakan terbesar mereka adalah produksi green surfaktan yang digunakan di sektor minyak dan gas (migas) melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) atau peningkatan perolehan minyak. Teknologi ini mampu meningkatkan produksi di lapangan minyak tua dan membuka peluang bisnis baru yang bernilai tinggi.
Tak berhenti di situ, Petrokimia Gresik bersiap memulai pembangunan pabrik Soda Ash pada tahun 2025. Pabrik ini diharapkan menjadi tulang punggung industri kaca dan deterjen dalam negeri.
“Jika pabrik Soda Ash beroperasi sesuai target pada 2028, diproyeksikan mampu menyumbang pendapatan hingga Rp1,6 triliun per tahun,” ungkap Dwi Satriyo dengan optimisme tinggi.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga menjadi ujung tombak Pupuk Indonesia dalam pengembangan energi hijau. Mereka ditunjuk sebagai lokasi pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia dengan memanfaatkan potensi energi bersih dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), yang masing-masing merupakan pembangkit listrik berbasis tenaga matahari dan angin, dengan kapasitas maksimal 200 Megawatt (MW).
“Kami bertransformasi dari Single Industry Firm menjadi Related Diversified Industry. Hilirisasi menjadi kunci utama menciptakan nilai tambah dan mendukung kemandirian industri nasional,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada inovasi produk, Dwi Satriyo menegaskan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pilar utama dalam strategi bisnis Petrokimia Gresik. Program peningkatan kompetensi SDM yang dijalankan dinilai berhasil menciptakan talenta unggul yang mendorong pertumbuhan perusahaan.
“Strategi perusahaan yang inovatif hanya bisa diciptakan oleh SDM yang kompeten. Karena itu, pengembangan talenta menjadi prioritas utama kami,” tambahnya.
Ajang Anugerah BUMN 2025 sendiri diselenggarakan oleh BUMN Track bersama BTA Academy. Tahun ini, sebanyak 78 BUMN dan anak perusahaan BUMN turut berkompetisi, dengan 40 perusahaan lolos ke tahap seleksi akhir.
Dengan sederet pencapaian besar ini, Petrokimia Gresik semakin membuktikan diri sebagai pemimpin industri yang tak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga mendorong transformasi berkelanjutan demi masa depan ekonomi nasional yang lebih kuat. (ivan)