Untuk mendukung keberlangsungan gerakan ini, Kemenag telah menyusun rencana aksi nasional, termasuk anggaran dan logistik. Bibit Matoa telah didistribusikan ke 34 provinsi, dan lebih dari 10.000 mitra keagamaan dilibatkan dalam implementasi di lapangan.
“Kami ingin penanaman pohon ini menjadi gerakan bersama, berkelanjutan, dan menjadi bagian dari kesadaran kolektif lintas iman dalam menjaga bumi,” sambung Sekjen Kemenag ini. (Ivan)
Dengan menanam sejuta pohon Matoa, Kemenag tak hanya menanam benih lingkungan yang lestari, tetapi juga menanam nilai-nilai spiritual yang berpijak pada keberagaman, kolaborasi, dan kesadaran ekologis bersama. (Ivan)