SURABAYA, PustakaJC.co - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menawarkan peluang investasi strategis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik kepada Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, H.E. Jukka-Pekka Kaihilahti, dalam pertemuan resmi di Surabaya, Selasa, (29/4/2025).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus membuka diri terhadap kerja sama ekonomi dan investasi internasional. Hal ini tampak dalam kunjungan kehormatan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, H.E. Jukka-Pekka Kaihilahti, yang disambut langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Hotel Shangri-La Surabaya.
Dalam pertemuan tersebut, Emil memaparkan potensi besar Jawa Timur di sektor industri dan perdagangan, dengan menekankan pentingnya KEK JIIPE Gresik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. JIIPE dikenal sebagai kawasan industri terintegrasi berstandar internasional yang memiliki pelabuhan laut, utilitas lengkap, serta komitmen kuat terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.
“KEK JIIPE adalah contoh nyata komitmen Jawa Timur dalam menciptakan lingkungan investasi yang kompetitif secara global. Kami mengundang Finlandia untuk mengambil bagian dalam pengembangan kawasan ini,” ujar Emil.
Data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa pada tahun 2024, neraca perdagangan Jawa Timur dan Finlandia mencatat surplus sebesar US$ 11,91 juta. Ekspor Jawa Timur ke Finlandia mencapai US$ 31,7 juta, didominasi oleh komoditas seperti tembaga, kertas, peralatan listrik, produk karet dan kayu. Adapun impor dari Finlandia tercatat sebesar US$ 19,79 juta, meliputi mesin mekanik, pulp, plastik, perekat, enzim, dan produk farmasi.
Sementara itu, Finlandia tercatat sebagai negara investor ke-56 di Jawa Timur, dengan nilai investasi sebesar US$ 0,25 juta yang tersebar pada tiga perusahaan di sektor industri kimia, farmasi, serta perdagangan dan reparasi.
Dubes Kaihilahti mengapresiasi sambutan hangat dari Pemprov Jatim dan menyampaikan ketertarikan Finlandia untuk menjalin kerja sama lebih lanjut di sektor kehutanan, pengolahan hasil hutan, serta energi dan mineral.
“Kami melihat potensi besar Jawa Timur dalam sektor kehutanan dan akan mengeksplorasi kemungkinan kerja sama, baik dari segi teknologi, pengolahan, maupun pemasaran hasil hutan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan rencana kunjungan delegasi bisnis Finlandia ke KEK JIIPE Gresik pada Rabu, (30/4/2025), yang akan meninjau langsung beberapa proyek industri termasuk smelter milik PT Freeport Indonesia yang telah menggunakan teknologi dari tiga perusahaan asal Finlandia yakni Konecranes, Wärtsilä, dan Metso.
“Tujuan kami untuk mendiskusikan kolaborasi yang sudah ada dan mengeksplorasi potensi kemitraan industri lainnya di masa mendatang,” tambah Dubes Kaihilahti.
Dengan potensi dan kesiapan infrastruktur yang dimiliki JIIPE Gresik, serta dukungan dari pemerintah daerah, peluang kemitraan antara Jawa Timur dan Finlandia diharapkan dapat berkembang menjadi hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. (ivan)