Ia mengingatkan bahwa ASN Kemenag memiliki peran ganda—sebagai pelayan publik sekaligus penjaga nilai. Bukan hanya output kerja yang menjadi sorotan, tapi juga sikap, tutur kata, dan sensitivitas sosial.
Menteri Agama juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan spiritual dan pemahaman kontekstual. Menurutnya, era sekarang menuntut ASN tidak hanya memahami regulasi, tetapi juga mampu merespons realitas sosial yang terus berubah.
“Kebenaran hari ini bukan hanya soal teks, tapi juga soal narasi,” jelasnya.