Berita

Prabowo Luncurkan Renovasi 11.440 Sekolah, Langkah Nyata Tutup Kesenjangan Pendidikan

Prabowo Luncurkan Renovasi 11.440 Sekolah, Langkah Nyata Tutup Kesenjangan Pendidikan
Presiden Prabowo Subianto memulai langkah besar membenahi wajah pendidikan Indonesia. (dok setkab.go.id)

BOGOR, PustakaJC.co - Di Hari Pendidikan Nasional 2025, Presiden Prabowo Subianto memulai langkah besar membenahi wajah pendidikan Indonesia. Sebanyak 11.440 sekolah akan direnovasi dengan anggaran Rp16,9 triliun. Program ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi ikhtiar nyata menutup kesenjangan akses dan kualitas pendidikan yang selama ini jadi pekerjaan rumah bangsa.

 

Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan program renovasi besar-besaran terhadap 11.440 sekolah di seluruh Indonesia pada Jumat (2/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Peluncuran dilakukan dari SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, sebagai simbol dari awal perubahan.  Dilansir dari jawapos.com, Minggu, (4/5/2025).

 

“Kita tahu banyak sekolah rusak. Kalau kita buka-bukaan, anggarannya ada. Tapi kenapa masih banyak sekolah yang toiletnya Cuma satu? Ini bukan hanya soal pusat, tapi juga tanggung jawab daerah,” ujar Prabowo saat peluncuran.

Total anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp16,9 triliun untuk renovasi sekolah, ditambah Rp2 triliun untuk mendukung digitalisasi pembelajaran melalui smart classroom. Prabowo menegaskan, pendidikan akan jadi prioritas utama pemerintahannya karena menyangkut masa depan generasi bangsa.

 

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan dukungannya terhadap langkah Presiden tersebut. Ia menyebut, program ini adalah jawaban atas ketimpangan layanan pendidikan yang masih terasa, bahkan di wilayah yang tidak terlalu jauh dari ibu kota.

 

“Ketimpangan ini bukan hanya terjadi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), tapi juga di daerah penyangga. Fasilitas dan mutu pendidikan masih sangat timpang,” kata Cucun kepada wartawan.

Cucun juga menyinggung perlunya perhatian lebih pada guru honorer dan tenaga pendidik non-ASN yang hingga kini masih belum memiliki kejelasan status maupun kesejahteraan layak.

 

“Mereka yang berada di garis depan pendidikan justru masih harus menelan pil pahit karena ketidakpastian status dan minimnya akses pengembangan diri,” lanjutnya.

 

Selain renovasi sekolah, pemerintah juga menyiapkan bantuan pendidikan Rp3 juta per semester untuk guru honorer yang belum lulus D4 atau S1, serta bantuan tunai Rp300.000 per bulan sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa mereka.

 

Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo serius dalam membenahi sistem pendidikan dari akar hingga struktur. Bukan sekadar membangun ruang kelas, tetapi membangun masa depan yang lebih adil bagi seluruh anak bangsa. (ivan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Juga : Menag Nasaruddin Umar Minta ASN Tetap Kompak Jelang Musim Haji
Bagikan :