SURABAYA, PustakaJC.co - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memperkenalkan dua jalur seleksi mandiri terbaru yang memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi untuk masuk perguruan tinggi tanpa mengikuti tes tulis. Kedua jalur ini mengandalkan penilaian nilai rapor dan prestasi yang telah diakui secara nasional maupun internasional.
Melalui program Seleksi Mandiri ITS (SMITS), ITS meluncurkan dua skema baru, yaitu SMITS Future Leader and Academic Talent (FLAT) dan SMITS Academic Competence Excellence (ACE). Kedua jalur ini dirancang untuk memberi ruang lebih luas bagi calon mahasiswa dengan potensi unggul di bidang akademik maupun non-akademik. Dilansir dari jatimpos.com, Jumat, (9/5/2025).
“SMITS FLAT ditujukan untuk siswa yang memiliki rekam jejak kepemimpinan maupun prestasi lomba di berbagai bidang, tanpa perlu mengikuti tes tulis,” ujar Nani Kurniati, Kepala Subdirektorat Admisi dan Promosi ITS, dalam sosialisasi program yang digelar Kamis, (9/5/2025).
Kategori Future Leader, menurut Nani, diperuntukkan bagi siswa dengan pengalaman sebagai Ketua OSIS, Pramuka Garuda, anggota Paskibraka, serta duta atau ambassador dari lembaga pemerintah maupun perguruan tinggi. Sementara itu, kategori Academic Talent terbuka bagi peserta yang telah meraih penghargaan dalam lomba riset, inovasi, olahraga, maupun seni, dengan catatan prestasi tersebut diakui oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), kementerian, pemerintah daerah, PTN, atau lembaga internasional. ITS juga membuka peluang bagi para penghafal kitab suci dari agama-agama yang diakui di Indonesia untuk mengikuti seleksi ini.
Pendaftaran untuk jalur SMITS FLAT telah dibuka dan akan ditutup pada 14 Mei 2025. Sementara itu, jalur SMITS ACE yang terbagi menjadi dua kategori Kemitraan dan Umum akan mulai dibuka pada 15 Mei 2025. Jalur Kemitraan diperuntukkan bagi siswa yang direkomendasikan oleh mitra resmi ITS yang telah memiliki nota kesepahaman (MoU), sedangkan Jalur Umum terbuka untuk seluruh lulusan SMA/SMK/sederajat tahun 2023 hingga 2025. Peserta dapat mengikuti seleksi dengan menggunakan nilai UTBK 2025 atau mengikuti tes SMITS yang akan diselenggarakan di berbagai lokasi di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, ITS juga memperkenalkan tiga program studi baru, yakni Bioteknologi, Sains Komunikasi, dan Analitika Logistik Terapan. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan industri yang semakin dinamis dan menekankan pada pengembangan ilmu yang aplikatif.
Menurut Chastine Fatichah, Direktur Pendidikan Sarjana dan Pascasarjana ITS, langkah ini merupakan bagian dari upaya ITS dalam memperkuat hilirisasi pendidikan serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4, yaitu pendidikan berkualitas.
“Kami ingin ITS menjadi rumah belajar yang terbuka bagi calon mahasiswa dengan potensi terbaik dari seluruh Indonesia,” ujar Chastine.
Dengan hadirnya jalur seleksi mandiri yang lebih inklusif dan program studi baru yang adaptif, ITS menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang siap menjawab tantangan masa depan dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. (ivan)