Fraksi PKB DPRD Jatim Soroti Penurunan Dividen BUMD dan Rendahnya Penyerapan Anggaran

pemerintahan | 14 Mei 2025 20:22

 

Di sisi lain, Bank Jatim menunjukkan peningkatan dividen dari Rp407 miliar menjadi Rp417 miliar, meski hanya naik 2,45 persen. Sedangkan PT Askrida, BUMN yang mendapat penyertaan modal, tercatat tidak menyetor dividen sama sekali alias Rp0.

 

"Data-data ini menguatkan yang selama ini disoroti Fraksi PKB, yaitu Pemprov perlu melakukan reformasi total terhadap tata kelola BUMD di Jawa Timur," tegas Laili. Ia juga meminta klarifikasi atas penyebab turunnya setoran dividen dan langkah antisipatif agar tidak kembali terjadi pada 2025. “Mohon penjelasan kenapa terjadi penurunan setoran deviden di mayoritas BUMD, dan bagaimana agar fenomena ini tidak terulang pada 2025,” tambahnya.

 

Tak hanya dari sisi pendapatan, Fraksi PKB juga menyoroti rendahnya realisasi belanja daerah. Belanja Bantuan Sosial hanya terealisasi 89,66 persen, menyisakan Rp17,4 miliar yang tidak tersalur ke masyarakat. Belanja Bantuan Keuangan juga mengalami hal serupa, dengan serapan 91,57 persen atau Rp78,4 miliar yang belum tersalurkan ke pemerintah kabupaten/kota dan desa.

 

Fraksi PKB mendesak Pemprov Jatim untuk lebih optimal dalam penggunaan anggaran, terutama untuk membantu rakyat dalam kondisi yang membutuhkan intervensi langsung. (nov)