SURABAYA, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan peran strategis Jawa Timur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan logistik nasional saat menerima kunjungan atase pertahanan dari 17 negara sahabat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin, (26/5/2024).
Dalam forum diplomasi pertahanan tersebut, Gubernur Khofifah memperkenalkan potensi Jawa Timur sebagai “Center of Gravity” pusat gravitasi Indonesia dalam bidang pangan, industri, logistik, dan budaya.
“Jawa Timur menyumbang 14,42 persen terhadap ekonomi nasional dan 25,11 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa. Ini menunjukkan peran vital Jawa Timur sebagai penopang pertumbuhan Indonesia,” ujar Khofifah.
Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan kontribusi tertinggi di sektor pertanian nasional. Komoditas unggulan seperti padi, jagung, susu, bawang, daging sapi, dan telur sebagian besar berasal dari provinsi ini.
“Kontribusi pertanian Jawa Timur mencapai 12,10 persen terhadap pertanian nasional. Jatim juga dikenal sebagai lumbung pangan nasional,” tambah Khofifah.
Khofifah juga menekankan posisi geografis strategis Jatim melalui Pelabuhan Tanjung Perak, yang melayani 19 dari 39 Alur Laut Nusantara. Sekitar 80 persen logistik untuk 20 provinsi di Indonesia Timur dipasok dari Jawa Timur.
“Jatim memiliki keunggulan logistik yang menopang distribusi nasional dan pertahanan kawasan Indonesia Timur,” jelas Gubernur Jatim.
Di tengah tantangan global, ekonomi Jatim tetap menunjukkan tren positif. Pada Triwulan I 2025, ekonomi Jatim tumbuh sekitar 5 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Selain itu, Jatim juga memiliki 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu Gresik dan Singhasari, serta 13 Kawasan Industri termasuk satu Kawasan Industri Halal yang dikembangkan untuk mendorong transformasi industri.
Khofifah turut mengenalkan kekayaan budaya masyarakat Jatim yang terdiri dari subkultur Arek, Osing, Mataraman, Madura, Pantura, dan Tengger. Jatim juga menawarkan potensi wisata unggulan seperti Air Terjun Madakaripura, Geopark Ijen, Air Terjun Tumpak Sewu, serta kawasan Bromo-Tengger-Semeru yang menjadi magnet turis mancanegara.
“Jawa Timur memadukan kekuatan ekonomi, budaya, dan pariwisata dalam satu ekosistem pembangunan yang inklusif,” jelas Ketua Muslimat NU itu.
Colonel Miloje Zdarvkovic, Atase Pertahanan Serbia, memberikan apresiasi atas sambutan Pemprov Jatim dan menyampaikan kekagumannya pada falsafah daerah ini: Jer Basuki Mawa Beya.
“Moto ini bermakna dalam bahwa kerja keras dan pengorbanan adalah kunci setiap keberhasilan,” ujar Colonel Miloje Zdarvkovic.
Kolonel Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo dari Kementerian Pertahanan RI menambahkan bahwa kunjungan ini juga memperkuat hubungan antara pemerintah daerah dan jaringan pertahanan global.
“Ini adalah kolaborasi lintas sektor antara daerah, pertahanan, dan mitra internasional,” ungkap Kolonel Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo.
Kunjungan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat diplomasi daerah dan membuka peluang kerja sama antara Jawa Timur dengan berbagai negara. (ivan)