Harga Cabai dan Daging Naik di Jatim, Warga Diminta Atur Belanja Bijak

pemerintahan | 30 Mei 2025 12:47

Harga Cabai dan Daging Naik di Jatim, Warga Diminta Atur Belanja Bijak
Ilustrasi Calon pembeli melihat daging sapi di Pasar. (dok kumparan.com)

SURABAYA, PustakaJC.co - Harga sejumlah bahan pokok di Jawa Timur kembali mengalami kenaikan. Hari ini, Jumat, (30/5/2025), cabai merah dan daging menjadi komoditas yang mencatatkan kenaikan tertinggi. Pemerintah daerah diminta terus memantau distribusi dan pasokan agar stabilitas harga tetap terjaga.

Harga kebutuhan pokok masyarakat Jawa Timur mengalami fluktuasi menjelang akhir Mei 2025. Data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per pukul 09.40 WIB menunjukkan kenaikan pada komoditas cabai dan daging. Dilansir dari detik.com, Jumat, (30/5/2025).

Kenaikan harga rata-rata hari ini antara lain:

•Cabai merah keriting: Rp 30.034/kg (naik Rp 666)

•Cabai merah besar: Rp 28.223/kg (naik Rp 686)

•Daging sapi paha belakang: Rp 118.989/kg (naik Rp 606)

•Daging ayam kampung: Rp 68.666/kg (naik Rp 513)

Sementara komoditas lain seperti beras, telur, minyak goreng, dan bawang belum mengalami perubahan harga yang signifikan.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim, Rika Dwi Handayani, kenaikan harga ini masih dalam batas wajar menjelang akhir bulan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor teknis.

 

“Beberapa komoditas mengalami tekanan pasokan akibat faktor cuaca di daerah penghasil. Namun stok secara umum masih aman dan distribusi tetap berjalan,” jelas Rika kepada wartawan, Jumat, (30/5/2025).

Berikut daftar harga sembako lainnya:

•Beras premium: Rp 14.523/kg

•Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.297/liter

•Telur ayam ras: Rp 25.657/kg

•Bawang merah: Rp 32.084/kg

•Bawang putih: Rp 32.778/kg

•Garam halus: Rp 9.397/kg

•Gas elpiji: Rp 19.689/tabung

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar berbelanja secara bijak dan membeli kebutuhan pokok secukupnya. Warga juga diimbau tidak melakukan aksi borong untuk menghindari ketidakseimbangan pasar.

“Kami terus memantau perkembangan harga harian. Bila diperlukan, kami siap menggelar operasi pasar di beberapa titik,” tambah Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim.

Harga sembako memang cenderung fluktuatif menjelang akhir bulan, terutama saat terjadi gangguan pasokan. Pemerintah memastikan koordinasi antarinstansi terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan barang dan stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga. (ivan)