Mentan Amran Klaim Swasembada Beras Tercapai Lebih Cepat dari Target Presiden

pemerintahan | 03 Juni 2025 09:13

Mentan Amran Klaim Swasembada Beras Tercapai Lebih Cepat dari Target Presiden
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan keterangan persnya usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. (dok setkab)

JAKARTA, PustakaJC.co - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan kabar baik bagi ketahanan pangan nasional. Dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Senin (2/6/2025), Amran menyebut swasembada beras bisa tercapai lebih cepat dari target awal.

“Target dari Bapak Presiden, awal rencana kita swasembada empat tahun, kemudian tiga tahun. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor,” ujar Amran optimistis. Dilansir dari setkab.go.id, Selasa, (3/6/2025).

Ia menyampaikan bahwa stok beras nasional kini tembus lebih dari 4 juta ton, angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, capaian stok tertinggi sebelumnya terjadi pada tahun 1984 dengan 3 juta ton.

Harga dan kesejahteraan petani pun turut meningkat. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Mei 2025 naik menjadi 121, jauh di atas capaian tahun lalu yang berada di angka 116. Amran menargetkan NTP bisa tembus 110 secara nasional dengan dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan.

 

“Ini menunjukkan daya beli petani membaik. Jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu pada bulan yang sama,” tegasnya.

Untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, pemerintah juga menyalurkan bantuan beras sebanyak 360 ribu ton selama dua bulan. Bantuan difokuskan untuk wilayah nonpenghasil beras dan kawasan perkotaan seperti Papua, Maluku, dan kota-kota besar.

“Distribusinya bisa sekaligus dua bulan. Daerah penghasil seperti Jawa tetap kita lindungi agar harga petani tidak jatuh,” jelas Amran.

Pemerintah juga memperkuat cadangan melalui penyerapan gabah petani, yang diperkirakan mencapai 400–500 ribu ton bulan ini. Amran memastikan, stok pangan nasional dalam kondisi aman.

“Yang kita akan keluarkan hanya 360 ribu ton. Serapannya bulan ini bisa 400-500 ribu ton,” tutup Menteri Pertanian. (ivan)