JEMBER, PustakaJC.co - Desa Sidomulyo di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, resmi ditunjuk sebagai desa percontohan nasional Program Koperasi Merah Putih. Program ini diluncurkan serentak secara daring oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI pada Minggu 15 Juni 2025, sebagai bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyebut program ini dirancang untuk mempercepat lahirnya koperasi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di tingkat desa dan kelurahan. Dilansir dari jatimpos.co, Selasa, (17/6/2025).
“Ini bentuk komitmen pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan dari akar rumput,” tegas Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi.
Target pemerintah adalah membentuk 80.000 koperasi baru di seluruh Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Peluncuran ini diikuti Pemkab Jember dari Balai Desa Sidomulyo, dihadiri oleh Sekda Jember Jupriono, Kadis Koperasi Sartini, Kadis Kominfo Bobby Arie Sandy, dan Kepala Desa Kamiluddin.
Sekda Jember Jupriono menyampaikan rasa bangganya karena Jember mendapat kepercayaan sebagai bagian dari program nasional.
“Ini menjadi pemicu bagi kita untuk bekerja lebih keras. Bahwa Jember bisa ikut menyumbang solusi pembangunan nasional,” ujar Jupriono.
Ia juga menegaskan keberhasilan ini tak lepas dari dukungan penuh Bupati Jember Muhammad Fawait dalam memperkuat koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat di tingkat desa.
Kepala Desa Sidomulyo Kamiluddin menyambut program ini dengan antusias. Menurutnya, semangat koperasi sangat sejalan dengan misi pembangunan desa yang selama ini digagas bersama warga.
“Program ini sangat membantu dan bukan pesaing bagi usaha desa yang sudah ada. Justru jadi mitra strategis bagi BUMDes,” ujar Kamiluddin.
Sidomulyo saat ini telah menjalankan berbagai unit usaha berbasis edukasi, seperti wisata batik, kopi, raja domba, dan fosil kayu. Dengan hadirnya Koperasi Merah Putih, potensi desa diharapkan makin berkembang dan berdampak langsung pada kesejahteraan warga. (ivan)
Pemerintah berharap koperasi seperti ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa berbasis gotong royong, kemandirian, dan kepemilikan bersama.
