BANYUMAS, PustakaJC.co - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi berziarah ke makam tokoh koperasi nasional R.M. Margono Djojohadikusumo di Desa Dawuhan, Banyumas. Didampingi Wakil Menkop Ferry Juliantono dan sejumlah tokoh nasional dan daerah, ziarah ini jadi momentum mengenang fondasi perjuangan ekonomi rakyat berbasis koperasi.
“Ziarah ini bukan sekadar kegiatan simbolis, tapi momen merenungkan kembali semangat Margono dalam membangun ekonomi yang adil dan mandiri,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, dikutip dari sinpo.id, Senin, (23/6/2025).
Margono dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan pelopor koperasi di Indonesia. Ia juga merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto.
Budi menegaskan bahwa Presiden Prabowo telah menugaskannya bersama Wamenkop Ferry untuk menghidupkan kembali semangat koperasi ala Margono. Salah satunya lewat Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, program strategis nasional yang ditargetkan berdiri 80.000 unit di seluruh Indonesia.
“Presiden Prabowo meneruskan semangat sang kakek dengan menjadikan koperasi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Program Kopdes Merah Putih akan resmi diluncurkan oleh Presiden pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.
Menariknya, di lokasi ziarah itu juga telah berdiri Kopdes Merah Putih Dawuhan, yang digadang-gadang menjadi koperasi percontohan nasional karena lokasinya yang strategis dan sarat nilai sejarah.
“Kopdes di Dawuhan ini menandai awal perjalanan koperasi Indonesia. Kita siap luncurkan 80 ribu Kopdes pada Hari Koperasi Nasional nanti,” kata Budi.
Menurut Budi, keberhasilan Kopdes bergantung pada semangat warga desa. Ia menyebut ada tiga hal yang bisa menghambatnya,
“musuh Kopdes itu ketakutan, kecurigaan, dan keragu-raguan. Tapi saya yakin, kalau partisipasinya tinggi dan nawaitunya jelas, maka Kopdes akan jadi ujung tombak ekonomi desa,” tegasnya.
Ziarah ini bukan hanya penghormatan pada sosok Margono Djojohadikusumo, tapi juga simbol tekad pemerintah untuk membangun ekonomi Indonesia dari bawah – dari desa, dari koperasi.
“Kita ingin menjadikan koperasi sebagai masa depan ekonomi Indonesia, bukan sekadar warisan masa lalu,” pungkas Menteri Koperasi dan UKM ini. (ivan)