Jatim Serius Kembangkan Wisata Halal, 60 Pelaku Usaha Dilatih Sertifikasi Self Declare

pemerintahan | 25 Juni 2025 08:59

Jatim Serius Kembangkan Wisata Halal, 60 Pelaku Usaha Dilatih Sertifikasi Self Declare
Pelatihan dan Sertifikasi Halal Tourism bagi pelaku usaha pariwisata di Jawa Timur Tahun Anggaran 2025 diikuti oleh pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, para narasumber, serta para peserta yang berasal dari pelaku usaha dan perwakilan dinas kabupaten/kota. (dok jatimpos)

MALANG, PustakaJC.co – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur terus mendorong percepatan ekosistem wisata halal. Salah satunya dengan menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Halal Tourism bagi 60 pelaku usaha wisata, khususnya sektor makanan dan minuman skala UMK, pada 24–25 Juni 2025 di Hotel Tychi, Kota Malang.

 

Peserta pelatihan berasal dari 10 kabupaten/kota yang dinilai punya potensi besar dalam pengembangan pariwisata ramah muslim di Jawa Timur. Selain pelaku usaha, juga hadir perwakilan dinas pariwisata kabupaten/kota. Dilansir dari jatimpos.co, Rabu, (25/6/2024).

 

“Tujuan pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman soal prosedur sertifikasi halal, tapi juga mendorong percepatan penerbitan sertifikat halal melalui mekanisme self declare lewat aplikasi Sihalal,” jelas Hariyanto, Ketua Panitia sekaligus Kabid Pengembangan Sumber Daya Parekraf Disbudpar Jatim.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan materi dari berbagai narasumber kredibel, antara lain dari:

 

•Disbudpar Jatim: Kebijakan pengembangan pariwisata ramah muslim

 

•Kemenag Ngawi: Mekanisme pendaftaran sertifikasi halal self declare

 

•Halal Center Cendekia Muslim (HCCM) Jatim: Panduan teknis dan pendampingan melalui aplikasi Sihalal

 

 

•Pariwisata Ramah Muslim, Bukan Lagi Tren tapi Kebutuhan

Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari, menekankan bahwa pariwisata ramah muslim kini menjadi kebutuhan utama wisatawan, bukan lagi sekadar tren.

 

“Wisatawan muslim kini mencari jaminan bahwa produk makanan, minuman, dan layanan yang mereka gunakan telah memenuhi standar halal sesuai syariat Islam,” ujar Evy lewat pernyataan yang disampaikan Hariyanto.

 

Lebih lanjut ia menyebut, kawasan wisata ramah muslim bukan hanya menyediakan tempat ibadah dan makanan halal, tapi juga mendorong peluang ekonomi lokal.

 

“Potensi ini menciptakan lapangan kerja baru, mendukung UMKM, serta meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi wisata global yang inklusif,” imbuhnya.

 

Indonesia sendiri dinobatkan sebagai Top Muslim Friendly Destination of the Year 2024 oleh Mastercard-Crescent Rating GMTI 2024, dengan penilaian berdasarkan akses, komunikasi, layanan, dan lingkungan.

 

Jawa Timur turut masuk sebagai wilayah strategis dalam peta wisata halal nasional. Faktor pendukungnya antara lain:

 

•Destinasi religi dan wisata alam

 

•Event budaya tahunan

 

•Infrastruktur dan fasilitas ibadah yang memadai

 

•Tradisi Islam yang kuat

 

 

Berdasarkan data dari https://satudata.kemenag.go.id, hingga kini sudah ada 25.832 produk makanan/minuman dan 135 catering/restoran di Jatim yang bersertifikat halal. (ivan)