Koperasi ini juga ditargetkan menjadi motor penyerap tenaga kerja lokal. Jika satu koperasi mempekerjakan 5–10 orang, maka ada potensi hingga 83 ribu lapangan kerja baru terbuka di Jatim.
“Tugas kami saat ini adalah memberikan pelatihan tata kelola dan manajemen koperasi. Kami ingin koperasi ini bukan hanya berdiri, tapi juga berjalan profesional,” tegas Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur inj.
Khusus di Jatim, banyak koperasi memanfaatkan aset desa. Karena itu, kepala desa akan berperan sebagai ex officio pengawas guna menjaga transparansi dan keberlanjutan.
Gerakan Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya simbol, tapi strategi baru membangun ekonomi dari akar rumput. Dari ritel hingga tambang, dari sembako hingga klinik—inilah wajah baru koperasi desa yang akan menjawab tantangan zaman. (ivan)