SURABAYA, PustakaJC.co – Sebanyak 4.172 orang yang terdiri dari 2.157 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 2.015 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan formasi 2024.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu, 16 Juli 2025. Momen ini menjadi langkah penting bagi Jatim sebagai provinsi dengan perekonomian tertinggi kedua nasional. Dilansir dari jawapos.com, Kamis, (17/7/2025).
“ASN diharapkan bisa lebih responsif, membangun konsistensi, menumbuhkan inovasi, dan meluaskan sinergi. Sesuai arahan reformasi birokrasi Presiden Prabowo,” tegas Khofifah dalam sambutannya.
Menurut Khofifah, ASN merupakan pilar strategis untuk mendukung posisi Jatim sebagai Center of Gravity dalam pembangunan nasional. Konsistensi kinerja mereka terbukti dari capaian transaksi Misi Dagang antarprovinsi yang menembus angka triliunan rupiah.
“Di NTB dan Balikpapan, Misi Dagang kita masing-masing tembus Rp1 triliun. Ini bukti bahwa ASN Jatim bukan sekadar pelaksana, tapi Goal Getter yang mendorong pertumbuhan nyata,” lanjutnya.
Tak hanya itu, ASN Jatim juga difasilitasi pengembangan kapasitas melalui kerja sama internasional. Di antaranya program beasiswa dengan Pemerintah Singapura dan King’s College London untuk Digital Economy dan Digital Future.
“Target nasional kontribusi industri manufaktur sebesar 30 persen pada 2045, Jatim sudah mencapainya lebih awal, yakni 35 persen pada 2024. Ini menunjukkan kita siap menyongsong masa depan,” ungkap Gubernur Jatim ini.
Acara penyerahan SK kali ini juga dirangkai dengan pelatihan Manajemen Talent DNA bekerja sama dengan ESQ Corporation, diikuti seluruh ASN dari berbagai jenjang jabatan.
“Selamat bertugas. Saudara bukan hanya CPNS dan PPPK untuk Jawa Timur, tapi untuk Indonesia,” tutupnya.
Dengan semangat reformasi birokrasi dan inovasi berkelanjutan, ASN Jatim diharapkan menjadi agen perubahan yang memperkuat daya saing daerah dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                